Dua hari ini cukup mewah untuk saya. Bisa
quality time dengan suami tanpa dikejar-kejar oleh waktu adalah hal yang jarang terjadi sejak kami berdua jadi orang tua. Saat libur hari kemerdekaan kemarin, kami menghabiskan waktu seharian di rumah. Tadinya sih mau ketemu mertua dan ipar saya, tapi ntah kenapa akhirnya rencana kami diundur.
DAY #1Menjelang maghrib, suami tiba-tiba beride ngajak saya dan Aura Suri jalan-jalan.
“Jalan aja dulu yuk. Baru nanti pikirin mau kemana.”
Tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan dan bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap.
Akhirnya Abenk melontarkan idenya sebelum kami keluar dari kamar tidur kami, “Ke AEON yuk! Kamu tau kan jalannya?”
***
Selama di perjalanan, Abenk sempat merekam dirinya dengan kamera poketnya untuk materi
vlog. Sedangkan saya menyusui Aura di kursi belakang. Dalam perjalanan, tiba-tiba hujan besar sekali di daerah tol Bintaro.
Jreng jreng!
Kami bertiga nggak ada yang bawa baju hangat, malah Aura lagi pakai celana pendek hahaha. Hujan yang menguyur Jakarta malam itu, membuat perjalanan kami makin seru.
15 menit sebelum kami sampai di AEON, Aura tertidur. Untung kami bawa stroller di mobil.
Kami smpai di AEON sekitar pukul 19.30 dan ternyata masih ramai sekali. Parkiran mobil masih penuh. Di beberapa titik masih terlihat mobil-mobil mengantri untuk masuk ke dalam mall. Kami naik ke parkiran paling atas, mendapat tempat parkir tanpa atap.
 |
| Coba-coba lensa baru. |
 |
| Slurp! |
 |
| Pules banget tidurnya sepanjang makan malam. |
AEON ternyata lebih ramah dari ekspektasi kami. Dari parkiran menuju mall, tersedia
ramp untuk pengguna kursi roda dan keluarga yang membawa bayi. Kami berdua langsung norak karena baru pertama kali ke mall yang katanya selalu ramai ini.
Setelah berputar-putar mencari restoran mana yang nyaman untuk kami bertiga, akhirnya kami memilih Gyu-Kaku atas rekomendasi sahabat kami. Ternyata makan
buffet alias
all-you-can-eat (penting banget buat ibu menyusui super rakus seperti saya). Kebetulan saya kelaparan dan ‘lagi’ pengen makan banyak.
Selama makan malam, saya kira Aura Suri akan terbangun – karena Aura belum makan malam. Nggak taunya, Aura tidur pulas selama kami makan malam. Buat saya, menikmati makan malam tanpa harus diburu-buru itu adalah momen yang jarang sekali.
DAY #2Hari ini terasa lambat dan tenang sekali. Saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah saja.
Pagi ini saya terbangun lebih siang dari biasanya. Ah, pasti gara-gara kemarin pergi ke AEON dan sampai rumah sudah pukul 23.30. Sangat malam bagi ukuran saya saat ini, mungkin dalam 1 tahun terakhir saya bisa menghitung pakai jari berapa kali saya pulang larut malam sekali.
Saya berencana ikut kelas Yin Yoga pukul 6.30 pagi. Kenyataannya, saya kebablasan tidur.
Walaupun pukul 8 masih tergolong pagi, tapi bagi saya pukul 8 termasuk agak siang karena biasa Aura bangun sekitar pukul 6 setiap pagi.
Sebelum saya terbangun, Aura pasti sudah duduk disamping saya sambil ngoceh-ngoceh atau nyanyi. Biasanya 10-15 menit kemudian saya baru terbangun, ntah karena Aura terlalu berisik atau memang saya kebangun saja.
Hampir setiap pagi saya mengajak Aura jalan pagi keliling kompleks. Menikmati hangatnya matahari pagi, segarnya udara pagi, nyanyian burung-burung, menengok anjing tetangga dan menyapa tetangga lain yang sedang jalan pagi.
Tapi pagi ini, dua rencana saya gagal: nggak jalan pagi dan nggak jadi ikut kelas Yin Yoga.
Sambil mengulat, saya menengok ke arah jam dinding abu-abu yang berada di sebelah kanan saya. Jarumnya menunjukkan pukul 8.05, lalu saya bergegas mengajak Aura ke kamar mandi.
***
Sekitar pukul 11.00, Aura tidur lagi. Lumayan, saya bisa menyempatkan untuk buka
e-mail dan menulis sedikit.
Siang tak terasa, tiba-tiba sore sudah tiba. Sahabat saya, Anya, mengabarkan kalau ia ingin mampir ke rumah. Sebelum Anya datang, saya menyempatkan diri untuk Zumba dulu dengan bermodalkan YouTube supaya malam ini saya nggak perlu pergi ke
gym.
Kurang lebih 40 menit mengikuti gerakan di layar televisi, tubuh saya terasa basah kuyup. Keringat bercucuran. Selesai pendinginan, nggak lama Anya dan Sada datang.
Saya sempetin 5 menit untuk mandi, mumpung ada Anya yang bisa jagain Aura sebentar. Badan rasanya fresh banget selesai mandi, dan baru kerasa beberapa hari ini perutku berasa lebih kempes setelah mulai rutin olahraga.
Malamnya, Aura sudah masuk kamar dan tidur pukul 19.00. Tumben cepet banget. lebih ‘tumben’nya lagi, Aura terbangun pukul 21.00 dan hanya mimik sebentar saja.
Ntah kenapa, dua hari ini saya seperti dikasih sinyal oleh Aura supaya bisa
me-time dan
quality time dengan suami. Alhasil pukul 21.30, saya turun lagi ke dapur untuk menyajikan suami sepiring buah potong. Saya baru ingat kalau suami lagi malas makan berat malam ini. Semalas-malasnya saya makan, saya harus tetap makan karena kalau nggak makan, ASI-nya berasa banget nggak ada.
Saya menengok isi kulikas dan mendaptkan bahan-bahan makanan yang masih tersisa dari kemarin, akhirnya saya kepikiran membuat salah satu
comfort food ala saya yaitu Macaroni & Cheese.
Saya sengaja menggunakan pasta yang bentuknya mobil, gurita, bulan, yang saya beli untuk Aura untuk makan malam saya. Selain gemesin, saya juga senang kalau bisa menikmati
comfort food sambil bernostalgia dengan kenangan masa kecil saya.
Ternyata, makan malam saya sangat sukses! Saya sedikit bersantai dengan diri sendiri dengan cara menikmati
dinner saya di
living room, sambil nonton The Dark Knight. Hal ini jarang saya lakukan karena ingin membiasakan diri untuk mindful eating, tapi kali ini saya ingin lebih santai.
Bahkan saya memilih sendok plastik untuk anak-anak yang saya beli dari IKEA untuk menyantap Mac & Cheese. Suapan demi suapan, saya nikmati dengan perlahan. Sesekali saya merasa makanan yang sedang melting di mulut saya rasanya ‘mewah’ sekali, seperti makanan saya waktu kecil dulu.
Puas banget. selesai makan, saya memejamkan mata seesaat sambil menyenderkan tubuh di antara bantalan sofa.

Sejenak terasa nikmat sekali momen-momen seperti ini. Seakan-akan momen ini akan hilang, saya merasa ingin menikmatinya dengan perlahan sambil tersenyum dan rasanya ingin sekali memeluk diri sendiri.
Sebelum naik ke kamar tidur untuk istirahat, saya mengambil jurnal saya di kamar kerja. Jurnal saya adalah tempat curahan hati saya sehari-hari, seperti yang saya praktekkan sesuai dengan buku Julia Cameron.
Saya duduk di sofa yang ada di kamar saya, mulai menulis apa yang terjadi pada dua hari ini.
Kata demi kata.
Kalimat demi kalimat.
Baris demi baris, terukir jujur di atas kertas.
Sambil terlarut dalam curahan hati yang saya tuang kan dalam buku jurnal ini, saya tersenyum sambil memandangi sekliling kamar saya. Lalu saya melihat ke arah Aura Suri.
Ia sedang tertidur manis, mulutnya sedikit terbuka seakan-akan memberi tanda bahwa ia sedang tidur lelap sekali. Bibir kecilnya yang merah muda terlihat lucu. Melihat Aura tidur, pasti saya selalu tersenyum dan hati terasa lebih tenang.
Dua hari ini, berjalan sangat manis. Menghabiskan dan menikmati waktu dengan diri sendiri dan orang terkasih.
Simple and real happiness.Malam ini ditutup dengan manis. Saya merasa puas, bahagia, lega dan juga damai. Setiap orang memang memiliki kebahagiaannya masing-masing. Tak perlu mengandalkan orang lain, tapi kita bisa menemukannya di dalam diri kita sendiri.
Note to myself: Find your inner happiness. Live in the moment.