Wednesday, June 29, 2016

PERSONAL STYLE: BECOMING MINIMALIST

Memiliki wardrobe yang seadanya justru membuat saya lebih kreatif memadupadankan pakaian yang saya miliki dan jauh lebih nggak pusing jika mau bepergian. Pilihan baju semakin sedikit, justru waktu yang dihabiskan untuk memilih baju juga semakin sedikit. Selama dua bulan terakhir, saya banyak sekali mendonasikan dan menjual baju-baju lama saya. Sedangkan baju-baju yang masih saya suka tapi lagi bosen dipakai sekarang, saya simpan di kotak agar saya bisa pakai lagi 2-3 bulan kedepan.

Kalau pergi ke mall pun, saya udah gak pernah menenteng-nenteng shopping bag lagi. Lagi musim sale pun nggak tergiur untuk beli apa-apa. Rasa keinginan untuk belanja sih ada, tapi kalau ingat-ingat kebutuhan sebetulnya gak butuh-butuh amat hihihi.

Tapi kemarin sempat sih, beli jaket parka di Uniqlo untuk dipakai bepergian. Kebetulan saya nggak pernah punya jaket seperti itu, jadi beli aja dan ternyata kepakai banget untuk pergi-pergi naik motor hahaha.


Dulu saya sering banget mikir, "Yah sayang banget baju ini, aku beli tapi baru dipakai 1-2x." Tapi sekarang kalau ada baju yang saya suka, saya malah mengenakannya di rumah. Bukan hanya bikin saya lebih bahagia, tapi mood saya hari itu juga lebih bagus walaupun hanya beraktivitas di rumah saja.

Sehari-hari, saya masih rajin buka-buka online shop dan webstore favorit saya untuk ngecek update koleksi terbaru.

Hal ini justru malah jadi tantangan agar saya lebih bisa menahan diri untuk belanja. Kalaupun mau beli 1-2 potong pakaian, artinya saya harus mengeluarkan pakaian lama saya dulu dari lemari. Supaya lemari tidak penuh dan pakaian akhirnya menumpuk seperti dulu.

Top: G+NA, pants: Sept, sandals: PVRA
Top: Luminara, white pants: Uniqlo, sandals: Birkenstock
Outerwear: ATS The Label, pants: Uniqlo, earrings: Xavia

Lebih senangnya lagi, sekarang saya sering mengenakan pakaian suami (jadi lebih irit tempat hehe) untuk baju rumah atau baju santai. Kebetulan saya dan suami masih satu selera, jadi gak ribet kalau tuker-tukeran baju. Memang dari dulu saya lebih suka pakaian yang loose-fitting dibanding pakaian yang ngepas badan.

Kalau teman-teman lihat di Instagram saya sering pakai baju baru, kebanyakan justru bukan endorsement tapi lebih kebantuin bisnisnya teman-teman. Senang banget kalau bisa pakai hasil karya dan kerja keras teman sendiri, apalagi kalau saya tau perjuangan mereka hingga sampai sekarang.

Bangga juga, kalau ada yang nanyain baju yang saya pakai. Saya pasti promosiin hahaha sekalian kita dukung produk lokal juga kan :)

Kalau kamu gimana? Sudah mulai mengurangi isi pakaian di lemari? Sudah merasa lebih nyaman belum dengan pakaian yang kalian miliki? Cerita-cerita disini yaaa.. Thanks for reading!

Read more: Downsizing My Wardrobe

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Monday, June 27, 2016

BROW WAX EXPERIENCE AT BENEFIT

Seumur hidup, saya belum pernah mencoba brow wax! Padahal saya tipe perempuan yang rajin waxing bagian-bagian tubuh saya, mulai dari underarm, upper lip hingga brazilian. Kalau masalah alis, dari dulu saya gatelan karena nggak suka lihat alis saya berantakan. Jadi setiap ada rambut yang baru mau tumbuh aja, pasti saya langsung cabut. Bahkan saya selalu membawa tweezer di makeup pouch saya, supaya kalau lagi macet-macetan di jalan juga bisa cabut alis hahaha.

Minggu lalu, saya dapat invitation untuk mencoba brow wax di Benefit Brow Bar, Plaza Indonesia. Sebelumnya saya diminta untuk membiarkan alis saya tumbuh, sebelum mencoba di wax. Anyway, saya tuh paling susah diajak treatment, kecuali hati saya berkata 'yuk coba'. Apalagi banyak teman-teman saya yang alisnya cetar membahana berkat rajin brow wax di Benefit, salah satunya adalah Ucita Pohan.

Hari yang ditunggu pun datang. Kemacetan Jakarta pun saya terjang demi mencoba brow wax untuk pertama kalinya.

Sebelum alis saya dibentuk dan dirapihkan.

Malam itu saya ditemani Indah dari Benefit, yang akan merapikan alis saya.

Menurut Indah, alis saya sudah bagus dan tebal. Hanya saja bentuk alis kiri dan kanan tidak sama, ini akibat saya dari SMA selalu sotoy nyabut alis sendiri.


Pertama-tama, Indah mengukur alis saya lalu menandai bagian-bagian mana yang akan dibentuk dan dirapikan.

Selanjutnya masuk ke proses pembentukan alis dengan menggunakan lilin (wax), yang rasanya kaget sedikit tapi nagih (hahaha definisi macam apa ini!?). Setelah di wax, alis dirapikan dengan cara dicabut dengan tweezer.


Setelah alis saya selesai dirapikan, memang keliatan banget lebih rapi dan teratur. No more alis miring sebelah! Bingkai wajah saya juga semakin menonjol berkat alis yang sudah rapi. Sebelum selesai, wajah saya di touch up terlebih dahulu supaya pas pulang tetap keliatan cantik dan segar.



Taa daaa! Senang banget sama hasilnya. Mungkin di foto nggak terlalu keliatan ya, tapi saya merasa wajah saya semakin 'jadi'. Makanya sampai tulis di blog supaya teman-teman yang punya masalah kayak saya, bisa datang ke Benefit.


Oh ya, yang uniknya nih.. Biasanya kalau tempat brow wax lainnya kan costumer diminta untuk berbaring. Sedangkan kalau brow wax dengan posisi berbaring, mukanya malah tertarik gravitasi. Jadi hasil pas berbaring sama pas berdiri, suka kayak beda gitu!

Disinilah keunikan Benefit Brow Bar, costumer tinggal duduk cantik dan nggak perlu khawatir alisnya termakan oleh gravitasi hahaha. Sekarang saya menunggu alis saya berantakan lagi, dan ingin mencoba untuk merapihkannya lagi di Benefit.

Okay sekian pengalaman saya, buat yang mau coba bisa langsung datang ke Benefit di Plaza Indonesia. Thanks for reading dan semoga berguna! :)

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Sunday, June 26, 2016

WEEKLY JOURNAL #09 - GO-JEK

Sejak pindah ke Casa Maitreya, saya masih sangat kesulitan untuk disiplin menulis, membaca dan melakukan aktivitas lainnya. Maklum sih, walaupun saya orangnya mudah beradaptasi di lingkungan baru, tapi ternyata beradaptasi di rumah sendiri itu jauh lebih sulit. Ternyata oh ternyata. Padahal adaaaa aja waktu luang untuk menulis atau baca buku favorit, tapi saya pasti pilih beberes rumah atau istirahat.

Selain itu, banyak 'tamu' yang datang silih berganti mulai dari tukang kebun, tukang cat, ibu saya, sampai sahabat-sahabat saya. Kalau didatengin keluarga sama teman sih senang banget, yang bikin capek itu kan kalau nungguin tukang benerin ini itu hahaha.



Di jurnal kali ini, saya ingin berbagi cerita soal hobi dan pengalaman baru saya. Yang pertama, saya sekarang rajin naik Go-Jek kemana-mana. Hah? Andra naik Go-Jek?! Jalanan ibukota semakin menggila! Apalagi pas bulan puasa gini. Waktu yang harus dihabiskan setiap hari bisa 5-6 jam sendiri untuk pulang-pergi, menurut saya nggak masuk akal. Karena kemana-mana saya harus bawa Aura Suri, menghabiskan waktu 2-3 jam di jalanan hanya bikin saya stres dan kecapean.

Walaupun berusaha santai dan cuek terhadap macetnya ibukota, kenyataannya saya stres berat! Sampai rumah selalu menghela nafas panjang, cemberut, jadi kesel-kesel sendiri.

Dua minggu lalu, saya harus promo #IbuIbuHot di OZ Radio Jakarta dan nggak dapat taksi atau Uber karena saya bangun kesiangan. Kebetulan saya promo barengan dengan Sabila Anjani, saya tanya, "La, aku mau naik Gojek nih kesana. Aman nggak ya?"

"Aman kok, Mam. Mami bawa jaket aja."

By the way, Ila sering manggil saya dengan sebutan "Mami" atau "Malo".

Yaudah deh, saya minta izin sama suami untuk naik Go-Jek. Perjalanan dari Pondok Pinang ke Bangka berjalan mulus dan hanya memakan waktu 20 menit. Sampai rumah langsung lega dan bahagia. Bahagia karena nggak perlu meninggalkan Aura Suri di rumah berjam-jam.

Hari-hari berikutnya, setiap ada meeting di daerah Kuningan, Gatot Subroto, Thamrin, saya selalu naik Go-Jek. Lebih gilanya lagi, saya sengaja membeli jaket parka di Uniqlo spesial untuk naik Go-Jek. Suami pun ketagihan naik motor. Bensin di mobil sampai nggak habis-habis karena kami kemana-mana jadi sering naik motor.

Cepat, aman dan less stress!

Sayangnya, kulit wajah saya 'berontak' dan langsung muncul 2-3 jerawat gara-gara terkena polusi udara Jakarta hihihi. Gapapa, maskeran pakai Antipodes langsung kempes kok.


Kalau diperhatikan, isi blog dan Instagram saya seputaran di rumah aja. Karena memang saya dan suami lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, apalagi sekarang udah punya rumah sendiri. Setiap minggu, teman kami bergantian main ke rumah (maaf ya masih berantakan hahaha). Dan kalau diperhatikan, memang banyak foto-foto yang diambil di living room karena ruang tengah rumah kami ini adalah tempat kami menghabiskan waktu luang dan area bermain untuk anak-anak.

Okay sekian dulu deh, makasih ya udah baca curhatan ngasalku. Semangat buat yang lagi menerjang kemacetan ibukota!

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Wednesday, June 22, 2016

WARDAH EXCLUSIVE MATTE LIP CREAM

Wahhhh saya udah lama banget nggak bikin review dan swatches untuk lipstik! Terakhir kayanya tahun lalu deh, udah lama yah! Karena lagi 'diet' belanja, jadi banyak banget makeup-makeup baru yang harus saya skip beberapa bulan terakhir dan memang akhir-akhir ini belum nemu yang bikin greget banget.

Sewaktu Wardah ngirimin saya produk terbarunya, Wardah Exclusive Matte Lip Cream, saya cukup antusias karena memang saya penggemar produk-produknya Wardah. Matte Lip Cream ini kualitasnya bagus, cukup tahan lama, pilihan warnanya juga cocok dengan kulit orang Indonesia. Selain itu dijual dengan harga yang affordable!

Untuk yang mau tau lengkapnya bisa langsung tonton video di bawah ini ya.. Thank you!



Video produced by AVENU. Photo of me by Malvin Nathaniel.
Maroon top from G+NA

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Monday, June 20, 2016

MY MATTE RESCUE!

Buat yang nonton #IbuIbuHOT dari episode pertama, mungkin sadar kalau ada scene dimana saya dan ibu-ibu lainnya lagi datang ke acara Benefit di Plaza Indonesia. Saya udah lama banget tau produk Benefit apalagi kalau lagi ke Sephora di luar negeri, tapi sekarag udah enak yaaa karena udah lebih gampang belinya di Jakarta.

Selama ini memang ada beberapa produk Benefit yang menurut saya bagus, ada yang biasa-biasa aja. Jadi kadang kalau nyobain produknya suka nggak berekspektasi apa-apa, eh tapi kok jadi suka banget sama The POREfessional: Matte Rescue Invisible Finish Mattifying Gel yang saya dapat dari event Benefit beberapa waktu lalu. Sebelumnya saya udah pernah coba The POREfessional Face Primer tapi kok menurutku biasa aja, kurang ada efeknya.

Satu bulan terakhir ini, rutinitas makeup sehari-hari selalu diawali dengan The POREfessional: Matte Rescue sebagai primer. Gel ini berbahan dasar air yang mudah menyerap di wajah, untuk mengurangi minyak di wajah dan efeknya matte yang tahan lama sewaktu kita menggunakan makeup seharian.

Pertama coba, saya coba dulu di tangan. Rasanya sejuk, halus, segar dan cepat menyerap. Begitu dioleskan pada wajah, rasanya sejuk-sejuk gimana gitu.. Hehe enak banget apalagi belakangan cuaca lagi panas banget!

Matte Rescue juga mengandung diamond power yang berfungsi untuk menyamarkan pori-pori di kulit wajah. Selain itu, saya juga suka dengan kemasannya yang lucu. Khas banget ala Benefit!



Satu hal lagi yang sangat saya suka dari Matte Rescue, begitu selesai mengoleskannya pada wajah.. Rasanya tuh seperti telanjang, karena nggak berasa pakai apa-apa hahaha! Malah bagus karena hasilnya jadi natural dan apa adanya.

Untuk jenis kulit wajah normal kombinasi seperti saya, Matte Rescue bekerja dengan baik saat saya beraktivitas di dalam ruangan ber-AC. Kalau outdoor, ya tetap berminyak walaupun nggak selebay kalau gak pakai primer atau Matte Rescue. Jadi ini adalah produk rekomendasi saya dari Benefit. Love this one so much!

Ada yang udah coba Matte Rescue? Tell me what you think! :)

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Sunday, June 19, 2016

JOYEUX ANNIVERSAIRE AURA SURI

Aura Suri sudah satu tahun! Gila deh, beneran nggak kerasa kok tiba-tiba si bayi kecil ini udah setahun aja? Udah nggak bayi lagi sekarang, tapi udah jadi anak kecil hihihi. Ulang tahun Aura Suri yang pertama, gak dirayakan karena saya dan suami masih riweh dengan proses pindahan rumah dan perintilannya plus saya flu berat.

Saya bersyukur malah gak merayakan ulang tahun pertamanya, karena pasti Aura malah jadi nggak menikmati hari ulang tahunnya (Aura lebih milih diam kalau berada di tengah-tengah orang yang ramai) dan pasti kami bertiga gak bisa quality time.

Maklum, saya dan suami bukan tipe orang yang suka merayakan ulang tahun. Kalau pun merayakan, paling hanya keluarga dan sahabat terdekat saja.

Akhirnya..

Kami menghabiskan sisa hari kami di tempat tidur, bermanja-manjaan dan tertawa bersama. Memeluk dan membisikkan doa untuk Aura Suri, sambil tertawa melihat tingkah lucunya. Saat jam main, kami main di living room dengan mainan-mainan baru Aura Suri yang kami dapatkan sebagai hadiah.

Siang menjelang sore, kue ulang tahun Aura Suri akhirnya datang. Teman saya yang bikin kuenya, masih Whatsapp saya jam 2 pagi. Katanya masih bikin kue, demi si kecil Aura Suri.



Noir Chocolate Cake dari Mister Sunday, kue cokelat favorit kami bertiga. Sore itu Aura telat makan siang, karena tidur siangnya terlalu lama. Sambil makan siang yang merangkap makan sore, kami menyanyikan lagu Happy Birthday sambil mendoakannya. Tiup lilin dilakukan oleh saya dan suami, berhubung Aura masih bingung kalau liat kue dan lilin.

Karena hari itu hari ulang tahun Aura, Aura boleh mencicipi chocolate cake. Mukanya penuh dengan cokelat, belepotan kemana-mana. Semut-semut juga berdatangan, meminta giliran mencicipi kue cokelat yang berjatuhan di lantai.



Kami juga gak foto bertiga. Kalau kata orang, sayang banget nggak diabadikan momennya.

Tapi.. Nggak setiap momen itu perlu diabadikan lewat kamera, lalu dibagikan lewat sosial media. Ada momen-momen tertentu, yang justru hanya ingin saya simpan sendiri. Walaupun tidak tersimpan dalam bentuk gambar, pasti akan tersimpan dalam bentuk memori dan kenangan di hati ini.

***

Kami berkali-kali menonton video ‘Aura’ yang dibuat oleh suami saya, sebagai hadiah ulang tahun pertama Aura Suri. Kami berharap, kelak video ini akan jadi kenang-kenangan saat ia beranjak dewasa nanti.



Lagu ini dibuat sekitar 2-3 bulan lalu, sebagai salah satu lagu yang masuk dalam kompilasi musik Pop Hari Ini (persediaan terbatas, hanya bisa dibeli di Blibli.com). Video yang simpel tapi manis, mengingat lagu ‘Aura’ memang ditulis untuk Aura Suri. Abenk sempat bercerita bahwa sejak kehadiran Aura Suri, pandangannya tentang love at first sight berubah sejak pertama kali ia bertemu Aura Suri setahun yang lalu.

Selamat ulang tahun Aura Suri..

Love you, my little Maitreya!

Terima kasih untuk yang sudah mendoakan Aura Suri, maaf gak bisa balas satu per satu. Semoga doanya terkabul dan kebaikan kalian dibalas oleh Tuhan! :)

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Monday, June 13, 2016

WEEKLY JOURNAL #08

Seminggu ini saya sering dapat pertanyaan dari teman-teman dekat saya, “Ndra, kemana aja sih? Sibuk ya?”

Sejujurnya lebih sibuk ngurusin rumah dan Aura Suri dibanding ngurusin yang lain, walaupun kegiatan saya di bulan Ramadhan ini agak sedikit berkurang dibandingkan biasanya.

Setiap hari pasti ada aja yang harus diberesin di Casa Maitreya. Banyak barang-barang yang masih menumpuk di dalam kardus, malah beberapa hari ini saya kerjanya nungguin tukang dan jadi tukang! Hahaha..

Soalnya Casa Maitreya belum serah terima, tapi saya ‘ngotot’ tinggal disini supaya cepat beres. Jadi setiap hari masih ada tukang yang bolak-balik ngecat, benerin ini-itu, memang sejak ditinggalin kerjanya lebih cepat sih.. Dibandingkan waktu belum ditinggalin dulu.

Furnitur juga perlahan-lahan mulai terisi, walaupun belum lengkap banget yang penting sudah sangat nyaman untuk dihuni.

Rumah baru juga ternyata perlu adaptasi baru ya..

Aura Suri paling senang kalau kedatangan teman-teman saya dari AVENU.

Aura selalu tertidur pulas sejak malam pertama tinggal di Casa Maitreya.

Dekorasi di atas meja kerja saya.


Hari-hari pertama tinggal di Casa Maitreya, saya lumayan susah tidur. Memang saya selalu begini sih kalau nginep atau tinggal di tempat baru. Aktivitas menulis dan bekerja juga masih melalui proses adaptasi, masih belum terbiasa dengan home office yang saya dan suami miliki.

Sebelumnya saya dan suami selalu bekerja/menulis di kamar tidur kami, tapi karena sudah tinggal sendiri, kami ingin kamar tidur kami hanya jadi tempat beristirahat dan tidur – bukan untuk beraktivitas.


Lalu ngomongin minimalist wardrobe, kami belum punya lemari baju hahaha. Jadi saya dan suami hanya bermodal satu lemari kecil dan rak pakaian Mulig dari IKE  untuk menyimpan baju-baju kami.

Bukannya stress karena pakaian dan sepatu kami hanya sedikit, saya malah sangat menikmatinya! Nggak perlu pusing-pusing pilih baju hehe. Dengan kebiasaan seperti ini, saya nggak perlu buru-buru bikin lemari baju deh.. Malah saya mau bikin lemari baju untuk Aura Suri dulu, baru deh untuk saya.

***

Tanggal 10 Juni kemarin, saya dan Abenk anniversary yang ke empat. Asli deh kok nggak kerasa banget ya hihihi. Berbeda dari tahun-tahun yang sebelumnya, tahun ini kami nggak merayakan ulang tahun pernikahan kami. Kami hanya berdoa, berpelukan, kelonan bertiga sama Aura Suri.

Di tahun ke empat pernikahan kami, saya meminta sebuah hadiah dari Abenk yaitu poster film Intersellar yang ia buat untuk pameran Mereklamekan Pelem yang digelar beberapa waktu lalu. Sayangnya, poster ini tidak jadi dipamerkan karena menurut Abenk karyanya terlalu ‘serius’ dibandingkan kreator-kreator lainnya. Alhasil, si poster Interstellar hanya ‘nongkrong’ di laptopnya Abenk.



Saya maksa banget untuk minta poster ini dicetak ukuran besar. Ternyata setelah jadi dan dimasukkan ke dalam frame, eh langsung berasa hidup banget deh living room kami :)

Read more: First Look of Casa Maitreya

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Tuesday, June 7, 2016

FIRST RAMADHAN WITH AURA SURI

Saya tuh suka menyesal kalau misalnya nggak bisa hadir ke suatu acara yang seru banget, ketemu teman-teman untuk sharing, apalagi kalau bisa nambah ilmu dan pengetahuan baru. Karena sedang sibuk pindahan rumah dan kecapean, saya nggak bisa hadir tapiiiiii saya bisa menikmati keseruan acara yang diadakan Pampers lewat live tweet dari @mommiesdaily dan @theurbanmama hari Sabtu, 4 Juni yang lalu.

Sambil menikmati live tweet dari acara Pampers mengenai “Momen Pertama”, saya jadi teringat masa-masa persiapan melahirkan Aura Suri tepat satu tahun yang lalu (Aura bentar lagi ulang tahun yang pertama lho).

Masa persiapan melahirkan setahun yang lalu, saya cukup well prepared karena selama hamil sibuk untuk mencari tau, menghadiri beberapa workshop dan mempersiapkan apa pun yang dibutuhkan untuk menyambut si kecil. Nggak jarang setiap malam saya browsing dan membaca pengalaman para ibu-ibu di Indonesia maupun luar Indonesia yang berbagi pengalaman tentang persiapan menjelang persalinan dan apa saja pengalaman mereka.


Yang perlu disiapkan bukan dari segi finansial dan logistik, tapi segi psikologis juga sangat penting bagi ibu baru. Semua persiapan ini memang kadang bikin pusing tapi sangat menyenangkan dan menantang. Cari tau ini itu, kesana-kesini demi menyambut kelahiran si kecil. Contoh: Bukan hanya tempat tidur bayi saja, tapi juga baju yang nyaman, alat pendukung keselamatan, perawatan bayi sampai popok sekali pakai yang sangat nyaman.

Saya bisa bilang sangat detail mentiapkan seluruh barang-barang karena sering membaca pengalaman para ibu baru lewat internet. Jadi waktu pergi ke RS, saya sampai bawa 1 boks besar berisi peralatan yang diperlukan termasuk membawa Pampers Premium Care New Born yang memang dibuat khusus untuk bayi baru lahir.

Selama satu tahun terakhir saya merasa sudah memberikan yang terbaik untuk Aura Suri, tapi kali ini cukup berbeda. Bukan hanya saya baru saja pindah ke rumah baru, ini juga bulan ramadhan pertama dengan Aura Suri.



Setiap bulan Ramadhan, saya jauh lebih hectic karena setiap sahur harus bangun duluan untuk menyiapkan sahur untuk suamiku, Abenk. Kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena aku lumayan deg-degan takut Aura terbangun saat sahur.

Tapi ternyata, tidurnya nyenyak seperti biasanya! Hore! Ini pasti salah satunya karena pospak yang saya pilih dari Pampers senantiasa menemani tidur dan aktifitas sehingga Aura tidak terganggu.

Ngomong-ngomong bulan Ramadhan, Pampers punya video khusus yang bisa ditonton yang kurang lebih menggambarkan ibu-ibu yang sedang menjalankan bulan Ramadhan di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, aku merasa terhibur loh melihat video ini.



Jadi gimana mommies? Ceritakan juga dong pengalamanmu dengan buah hatimu selama bulan Ramadhan ini. Selamat berpuasa yaaa! :)

*This is a sponsored post that contains affiliate links. Opinions expressed here are my own.

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Friday, June 3, 2016

WEEKLY JOURNAL #07 - FIRST LOOK OF CASA MAITREYA

Hello! Saya baru aja pindahan ke rumah baru, huhu encok banget nih pinggang hahaha. Menyenangkan sekali ternyata pindah ke rumah baru, walaupun kosong banget dan belum rapi-rapi banget. Kemarin saya, Abenk dan Aura Suri resmi pindah ke rumah baru kami yang dinamakan Casa Maitreya. Casa diambil dari bahasa Spanyol yang artinya 'rumah', sedangkan Maitreya diambil dari bahasa Sanskrit artinya universal loving-kindness.

Nama Casa Maitreya terinspirasi dari putri pertama saya, Aura Suri Maitreya, yang hadir ke dalam kehidupan kami dan membawa limpahan rejeki dari Tuhan. Banyak sekali hal-hal baik, positif dan juga spiritual yang hadir dalam hubungan saya dan Abenk yang dapat dihubungkan dengan nama 'Maitreya'. Jadi begitu kira-kira asal usul namanya :)

Berbeda dengan orang lain, saya malah ingin menunjukkan isi rumah saya versi super kosong dan berantakan. Supaya para blog readers saya bisa mengikuti perkembangan rumah kami dari hari ke hari.

Sebelum resmi pindahan, kami memberikan bunga untuk ibu saya. Saya memesan online pagi-pagi banget di www.summer-petals.com, eh jam 12 siang langsung diantar loh! Padahal saya pesan untuk sore setelah jam 2 siang. Enaknya tinggal pilih bunga, bayar dan diantar ke rumah. Nggak perlu ngomong lewat SMS atau telfon dengan adminnya hehe (lebih nggak ribet kalau menurut saya).
Kami bersyukur sekali ibu saya rajin banget jadi 'mandor' untuk Casa Maitreya, bahkan beliau yang mendesain dapur dan bathroom vanity (tapi yang ngerjain ya tukang hahaha). Saya salut dengan semangat dengan energinya!
Kamar tidur Aura Suri yang masih berantakan, belum ada kasurnya hehe. Kami sengaja tidak memakai baby crib lagi, karena sudah ada Foldaway bumper mat dari Bibimbaby yang kami letakkan di living room untuk bermain.

Kami juga membawa warisan changing table dari orang tua kami, yang dipakai waktu Teteh Kania dan Abenk pas masih bayi hihihi. Changing table ini masih sangat layak untuk digunakan, kokoh dan ukurannya besar.


Pemandangan dari tempat laundry dan jemuran yang ternyata cukup menyenangkan!

Kursi bersayap atau wing chair Strandmon dari IKEA akhirnya kami letakkan di home office untuk beristirahat atau membaca buku. Meja kerja yang saya beli malah belum sempat dipasang, mungkin tunggu besok. Untuk meja kerja Abenk, malah belum beli!

Penampakan living room kami, tempat kami menghabiskan akhir pekan, berkumpul dan area bermainnya Aura Suri. Credenza untuk TV kami belum jadi, katanya sih besok diantar. Makanya kabel-kabel masih berantakan.

Living room kami dilengkapi air conditioner tapi saya memilih untuk membuka jendela dan pintu saat pagi hingga sore hari, supaya sirkulasi udaranya lebih sehat.
Belum ada karpet dan coffee table, rak bukunya juga belum benar karena masih mau di utak-atik. Walaupun masih berantakan, saya senang banget bisa pindah ke Casa Maitreya. Semoga rumah ini bawa berkah dan rejeki buat saya dan keluarga, juga buat teman-teman yang lagi baca atau lihat tulisan ini ya! Amin :)

Yang mau saya tetap update soal perkembangan Casa Maitreya, atau mau rikues tolong tinggalin komen di bawah ini yaaa. Thank you!

Read more: Palmerhaus: Turning A House Into A Home

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg