Saturday, July 30, 2016

ESMERIA ANTI-BAC GENTLE HAND WASH

Ingat kan review saya tentang Buds Organics? Sejak masih mengandung Aura Suri hingga sekarang Aura berusia 13 bulan, saya sering mikir.. Kira-kira Buds Organics akan mengeluarkan produk skincare untuk orang dewasa nggak ya?

Memang sih, kalau produk khusus ibu sih ada, mulai dari nipple cream, breast massage oil dan anti stretch mark cream. Tapi saya menantikan produk skincare untuk segala jenis kulit. Karena menurut saya, sayang banget deh produk sebagus ini tapi cuma khusus bayi (kan mamanya juga kepengen hihihi).


Ternyata doa saya didengar!

Tiba-tiba founder dan owner dari Baby Empire mengabari saya bahwa ada produk baru dari perusahaan Buds Organics yang baru masuk ke tokonya yaitu Esmeria Organics. Saya dikirimkan Esmeria Anti-bac Gentle Hand Wash yang terdiri dari 4 varian, Tangy Orange, Lavender, Tea Tree Oil dan Minty Citrus. Favorit saya yang Tangy Orange dan Minty Citrus karena aromanya yang segar!

Your hands are working very hard everyday, sogive them the tender loving care they deserve! Pamper your hands with this specially formulated hand wash that is packed with soothing Organic Calendula Flower Extract and hydrating Organic Aloe Vera Juice. 
A mild cleansing agent derived from natural Amino Acid and Sugar will keep your hands clean and hydrated, while natural Vitamin E protects them from harmful free radicals. This gentle hand wash is scented with Organic Lavender Oil to calm and relax your mind. 
Totarol Extract is included as a powerful anti-bacterial active. 
Ingredients
Aqua/water, aloe barbadensis leaf juice*, sodium cocoyl glutamate, decyl glucoside, sodium coco-glucoside tartrate, coco glucoside, glyceryl oleate, calendula officinalis flower extract*, xanthan gum, lavandula angustifolia (lavender) oil*, tocopherol, helianthus annuus seed oil, totarol, parfum/perfume, sodium benzoate, potassium sorbate. 
Parfum made from essential oils 
*Ingredients from Organic Farming
99.3% of the total ingredients are from Natural Origin
30.1% of the total ingredients are from Organic Farming
99.9% of the plant ingredients are from Organic Farming

Bagi saya, sabun cuci tangan yang aman dan mengandung bahan aktif sangat penting karena memang saya sangat rajin cuci tangan, begitu juga dengan Aura Suri. Aura sekarang masih dalam masa merangkak dan mau belajar jalan, jadi tangannya selalu menyentuh lantai dan benda-benda yang kotor.

Tekstur dari Esmeria Anti-bac Gentle Hand Wash seperti gel bening, cukup satu pump saja untuk membersihkan kedua tangan. Hmmm.. Aromanya enak banget!


Bagian yang saya sangat sukai dari Esmeria Anti-bac Gentle Hand Wash adalah kemasannya yang sederhana tapi lucu dan cantik. Terkesan sangat humble dan menyenangkan ya. Di bagian tutup juga bisa dibuka atau tutup, sehingga jika dibawa-bawa bepergian pun nggak akan tumpah-tumpah.

Esmeria Anti-bac Gentle Hand Wash mengandung formula yang menenangkan kulit, membersihkan sekaligus merawatnya dari dalam. Berhubung aroma dari keempat sabun cuci tangan ini sangat relaxing, saya juga langsung mempraktekkan mindful hand washing technique.

Hal yang sederhana sekali, tapi rasanya sangat berarti :)


Buat yang udah coba produk Buds Organics pasti tau kelebihannya apa aja, jadi silahkan coba sabun cuci tangan dari Esmeria Organics ini. Untuk Esmeria Anti-bac Gentle Hand Wash dijual seharga IDR 148.900,- (250mL) dan bisa dibeli di sini.

Thanks for reading! Have a mindful day!

Disclaimer: Some of these products may have been sent to me for review, or may be items that I have purchased myself. Regardless all opinions expressed on this site are of my own and honest. Thank you for supporting the brands that support this blog!

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Friday, July 29, 2016

WEEKLY JOURNAL #12 - CHOO CHOO!

Mumet. Sumpek.

Setiap saya bertemu dengan sahabat saya, Anya, kami selalu ngobrol dari yang hal-hal gak penting sampai yang deep banget. Kami berdua mengurus anak kami tanpa pengasuh sambil bekerja. Kalau saya sih mending, masih bisa kerja di rumah plus suami kerja di rumah juga. Jadi bisa ganti-gantian jaga dan urus Aura.

Nah, kalau Anya, anaknya dibawa ke kantor!

Walaupun Anya punya kantor sendiri (alias dia itu ibu bos-nya hahaha) tetap aja sih saya nggak kebayang harus ngurusin urusan kerjaan, kantor, belum lagi ngurusin karyawan, belum lagi kalau Sada minta perhatian. Salut banget karena kerjaannya Anya tetap keurus.

Bagi kami berdua, waktu me-time itu jadi waktu termewah bahkan termahal yang selalu kami nantikan.

Nah dua hari yang lalu, saya lagi mumet dan bosen banget di rumah. Tadinya udah mau 'kabur' dari rumah karena suami ada acara sampai malam. Pengen ke rumah Mama sebentar sambil nitipin Aura Suri ke Mama. Tapi Anya menawarkan diri untuk main ke rumah saya sampai malam. Alhasil.. Aura senang, Sada juga senang, saya pun ikut senang karena ada teman.


Kami pesan makan malam lewat Go-Jek dan mumpung ada teman, saya pesan sop kaki kambing favorit kami. Gila sih, puas banget! Makan sampai perut mau meletus.

Gantian nih, kemarin lusa Anya yang lagi suntuk dan mumet sama kerjaan. Setelah makan siang kami janjian untuk bertemu. Kenapa habis makan siang? Soalnya kalau pagi sampai jam 2 siang biasanya kami berdua masih sibuk dengan urusan domestik dan kantor. Saya masih urus ini itu, begitu juga dengan Anya.


Ternyata Anya belum makan siang, akhirnya kami memutuskan untuk ke Gandaria City yang sangat dekat dengan kantor Anya dan juga rumah saya. Istilahnya nih, cuma selempar kolor. Hahaha. Tanpa pikir panjang kami langsung milih Sushi Tei yang udah pasti ada baby chairnya, makanannya juga bisa dimakan sama anak-anak dan tempatnya spacious.

Setelah kenyang kami sempat muter-muter lihat baju-baju. Buat saya, liat-liat baju dan barang-barang lucu tanpa harus beli aja udah senang banget! Karena sudah 3 bulan terakhir saya diet belanja dalam upaya mengurangi barang di rumah, kecuali barang itu benar-benar saya butuhkan dan terpakai.

Kemarin, Aura Suri juga pertama kalinya naik choo choo train.


Saya sih nggak kepikiran untuk naik choo choo train di dalam mall, baru 'ngeh' karena diajak oleh Anya. Aura awalnya udah bete-bete nggak jelas karena ngantuk, begitu naik choo choo train dan melihat Sada begitu antusias, Aura juga ikutan antusias.

Aura sibuk dadah-dadah dan ketawa-ketawa sepanjang perjalanan choo choo train, badannya sibuk digoyang-goyang menandakan ia senang. Sada juga sibuk teriak dadah-dadah ke orang-orang, sesekali kepalanya menengok ke luar choo choo train sambil kesenangan.


Sebelum pulang kami sempat mampir ke toko buku, saya juga lagi nyari buku untuk dibaca sebelum tidur tapi sayangnya kemarin belum ketemu yang sreg. Kangen banget baca buku sebelum tidur. Akhir-akhir ini sih setiap nidurin Aura Suri, pasti saya ikut ketiduran karena keburu capek sendiri hihihi.

Pas sampai rumah baru deh saya berasa capek. Saya sempat ngobrol sebentar dengan suami di living room kami sambil menonton film kartun Tarzan. Saya leha-leha dan suami sibuk menyuapi Aura pudding kesukaannya.


Pagi ini, saya bangun lebih semangat. Ternyata, quality time dengan sahabat itu sangat berarti ya :) Rasanya pengen pergi sama Anya dan Sada lagi, ngobrol-ngobrol dan makan enak. Semoga hari ini berjalan menyenangkan. Have a great day everyone! :)

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Monday, July 25, 2016

MINERAL SALT DEODORANT ~ DUKHA TO SUKHA

Seberapa penting sih deodoran? Bagi saya, penting banget! Bertahun-tahun saya mencoba deodoran tapi yang cocok itu hanya satu merek aja, untung banget tersedia di supermarket terdekat dan variannya cukup banyak.

Bulan lalu saya dapat rekomendasi dari Clara Devi, untuk mencoba mineral salt deodorant dari Dukha to Sukha.

Saya pribadi belum pernah mendengar merek ini, oh ternyata belinya di Bali. Tanpa pikir panjang saya langsung nitip aja mumpung ada yang bisa dititipin hehe.


Awalnya agak bingung karena nggak pernah pakai deodoran yang bentuknya padat dan keras seperti batu akik, pas dicium juga wanginya nggak menyengat (tapi waktu dipakai di ketiak sih, memang gak ada wanginya). Deodoran ini chemical-free, aluminium-free, fragrance-free, non-sticky, non-staining dan hypoallergic

Dukha To Sukha believes in creating affordable natural products that nurture the inner yogi in all of us. These natural yogic life-care products improve your life, making a transformation to perfection, from dukha to sukha. Proudly made in Indonesia. With ingredients sourced from all over the world.

A Deodorant - unique blend of mineral salts & aloe vera that eliminates odor-causing bacteria, naturally reduces perspiration and moisturizes the skin.

Mineral salt yang menjadi bahan utama dari deodoran ini mengurangi bau tak sedap yang datang dari bakteri dan nggak meninggalkan sisa-sisa apa pun di ketiak. Tau kan, kalau kita pakai deodoran suka ada white residue di ketiak kita? Nah, kalau ini nggak ada!

Lucunya, cara memakai deodoran Dukha to Sukha ini hanya tinggal dikasih air aja baru deh dioleskan pada ketiak. Atau bisa juga pas kita selesai mandi dan belum mengeringkan badan, langsung diolesin aja.



Dibandingkan deodoran-deodoran yang pernah saya coba, Dukha to Sukha sangat tahan lama walaupun saya berkeringat dan nggak meninggalkan noda di baju. Desain packagingnya juga lucu banget ya, cuma saya sebel karena yang nempelin stikernya nggak rapi hehe. Padahal kalau rapi pasti terlihat jauh lebih cantik.

Yang mau tau beli dimana silahkan googling aja yaaa, soalnya kemarin saya nitip beliin teman yang pas lagi pergi ke Bali. Harganya sekitar IDR 100.000,-. Thanks for reading! :)

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Sunday, July 24, 2016

WANGSA JELITA BEAUTY OILS - OLIO

Salah satu produk lokal yang saya nggak akan bosan untuk membahasnya adalah produk Wangsa Jelita. Sejak pertama kali mencoba Wangsa Jelita dua tahun yang lalu, Wangsa Jelita selalu menemani hari-hari saya untuk mencegah stretch marks dan gatal-gatal pada perut saat hamil, menutrisi dan melembabkan kulit setiap habis mandi, body massage, hingga saya selalu membawa minimal satu produk Wangsa Jelita dalam diaper bag saya.

Kalau sebelumnya saya selalu mencoba produk dengan ukuran medium, sekarang saya cukup surprise waktu menerima paket yang isinya 5 botol beauty oils dengan ukuran mini yaitu 30mL per botol. Ah! Ini dia yang saya tunggu-tunggu!

Selama ini saya menginginkan produk Wangsa Jelita dalam ukuran kecil, agar lebih 'mudah' lagi dibawa-bawa. Sekarang para costumer ditawarkan untuk bisa mencoba 5 beauty oils jagoan Wangsa Jelita dengan harga yang sangaaaaaat affordable, ukuran yang praktis untuk dibawa-bawa (bahkan saya sering menyelipkannya di kantong belakang celana jeans saya!) dan paket yang menyenangkan.

The raison d'ĂȘtre of our beauty oils creation is no other than providing the true natural personal care which has multiple purposes--from daily moisturizer to make up remover, you name it. We are very proud and humbled that people love our beauty oils just as much as we do. Now that we continue to create more and more variants, we want to take a moment to pause and collect all of those beauty oils in one box, and allow more people to try them all in mini sizes (@ 30ml). OLIO, the collection of our beauty oils. 
Ingredients: Olea europaea (olive oil), Cocos nucifera (coconut oil), Santalum album (sandalwood oil), Camellia sinensis (green tea oil), Lavandula angustifolia (lavender oil), Prunus dulcis (almond oil), Malus domestica (apple oil), Camellia sinensis (green tea oil), Olea europaea (virgin olive oil), Cocos nucifera (virgin coconut oil), Zea mays (corn oil), Helianthus annuus (sunflowerseed oil), tocopherol (vitamin E).
Sandalwood Beauty Oil
Energizing, multi-tasker dan menurut saya sedikit maskulin. Aromanya cocok untuk yang tidak suka aroma yang terlalu feminim dan manis. Saya sering menggunakan Sandalwood untuk body massage.

Lavender Beauty Oil
Salah satu beauty oil yang jadi pertolongan pertama saat kulit sedang iritasi akibat gigitan serangga, perubahan cuaca, habis waxing dll. Saya juga memakainya saat sedang lelah dan menjelang tidur, konon lavender berkhasiat untuk membantu relaksasi. Selain itu saya sering memijat Aura dengan lavender beauty oil.

Almond Beauty Oil
My all time favourite! Dari kelima beauty oils Wangsa Jelita, menurut saya yang Almond itu punya aroma yang paling juara. Saya pernah review di sini.

Coconut Comforting Oil
Aroma kelapa yang khas dan khasiatnya yang luar biasa membuat saya selalu bergantung dengan Coconut Comforting Oil. Saya selalu membawanya dalam diaper bag, bukan hanya untuk perawatan dan kecantikan kulit saja, saya juga sering menggunakannya untuk mengobati puting yang lecet.

Olive Anti Stretchmark Oil
Memang masalah stretch marks itu merupakan salah satu ketakutan para calon ibu. Tapi beauty oil ini jadi jagoan saya selama dan setelah hamil untuk memerangi stretch marks, thanks to Wangsa Jelita!

*

Salah satu alasan kenapa saya jadi penggemar beauty oil Wangsa Jelita adalah tekstur minyak dan penyerapannya yang sangat cepat. Nggak lengket dan nggak ada rasa 'meleleh' saat kita berkeringat. Sedikit tips untuk yang bekerja/bearaktivitas di ruangan berAC, gunakan beauty oil ini selama 2-3 jam sekali agar kulitmu tetap lembab dan sehat.

Wangsa Jelita OLIO dijual dengan harga yang sangat terjangkau yaitu IDR 175.000,- di www.wangsajelita.com, go get it for yourself! OLIO juga merupakan gift idea untuk teman dan orang terkasih, apalagi untuk teman-teman yang sedang hamil atau mau melahirkan.

Oh ya, kamu juga bisa menikmati produk Wangsa Jelita lainnya lewat GoMassage lho, saya juga baru lihat kemarin saat mau pesan terapis untuk pijat. Thanks for reading! :)

Read more: Wangsa Jelita Bugs The Buzz Off Review

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Thursday, July 21, 2016

BACK TO BUSINESS

Baru sadar.. Kangen banget nulis tentang perjalanan saya mengenai kecantikan dan ngebahas beauty products di blog ini. Menulis, mereview atau sharing apa pun secara konsisten bukan hal yang mudah untuk seorang ibu seperti saya. Nggak segampang jepret, upload, lalu menulis caption seperti di Instagram.

Satu setengah bulan terakhir adalah waktu adaptasi saya di rumah baru, semua-semuanya serba 'baru' dan harus diadaptasi ulang karena memang saya juggling dan akrobat setengah mati apalagi sekarang gak ada domestic helper.

Pagi ini saya terbangun pukul 00.30, mendadak seger banget karena Aura rewel-rewel nggak jelas. Maklum, Aura masih batuk pilek. Saya kaget sekarang baru pukul 00.30, mungkin 1 jam yang lalu Abenk baru masuk ke kamar tidur kami. Artinya saya sudah nyolong start tidur 2 jam. Pantes, lumayan melek nih sekarang.

Ntah kenapa begitu terbangun, saya langsung buru-buru ke kamar mandi untuk memakai krim malam yang baru saja saya miliki. Oh my God, it feeeeeels so good! Selesai pakai skincare, saya juga memakai lip balm favorit saya dari NUXE. Walaupun saya sempat bolong-bolong pakai skincare dan masih kurang rajin pakai skincare dibanding sebelum pindah ke Casa Maitreya, feeling dimana 'ah mewah banget bisa me-time dengan memakai skincare' itu selalu muncul di saat-saat seperti ini.

Feeling dimana saya bisa fokus dengan diri sendiri, dengan cara merawat dan bersyukur dengan apa yang saya miliki.

Tanpa pikir panjang, saya langsung bergegas ke dapur untuk mengambil segelas air putih hangat, mengambil laptop dan menulis di ruangan kerja.

Kangen nulis, kangen banyak hal yang bisa saya lakukan sewaktu saya punya waktu yang banyak. Selain itu, kangen untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk orang lain.

Ok, semoga saya bisa konsisten terus menulis, berbagi dan bercerita. Good night x

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Wednesday, July 20, 2016

WEEKLY JOURNAL #11 - LIBUR LEBARAN

Menikmati jalanan Jakarta yang kosong, menghabiskan waktu dengan keluarga, mengurus Aura hanya berdua dengan suami, tidur lebih cepat dari biasanya dan bangun lebih pagi – semuanya hanya kami lakukan saat liburan Lebaran kemarin. Rasanya cukup berbeda karena tahun ini adalah Lebaran pertama kali dengan Aura Suri. Rasanya semua tuh, dua kali lipat! Dua kali lipat capeknya, dua kali lipat serunya, dua kali lipat menantangnya, serba dua kali lipat deh hihihi.

Tahun ini, saya kembali sholat Ied di dekat rumah orang tua saya. Rasanya kangen sekali, soalnya selama empat tahun terakhir saya selalu bersama keluarga dari pihak suami. Setelah selesai sholat Ied, kami sungkem dengan orang tua dari pihak saya, sarapan, lalu kami langsung menuju rumah Cilandak tempat orang tua dari pihak suami saya tinggal.

Sungkem, meminta maaf, berpelukan dengan seluruh keluarga.

Sebelum siang hari, kami langsung menuju rumah Aki di daerah Depok. Satu-satunya kakek yang kami miliki saat ini dari pihak keluarga Abenk. Sorenya kami lanjut silahturahmi lagi ke rumah Aki Iwan di Dharmawangsa. Aki Iwan sudah pergi meninggalkan kami pada Oktober 2015, tepat satu hari sebelum ulang tahun saya ke 27.


Walaupun Aki sudah nggak ada, saat Lebaran kami tetap menjalankan tradisi yang diturunkan oleh Aki. Seluruh keluarga berkumpul di ruang tengah sambil membentuk lingkaran dan saling curhat-curhatan. Seru banget dan mengharukan.

Hari pertama cukup padat, Alhamdulillah bisa bertemu dengan seluruh keluarga tercinta.

Seperti biasa, Aura pasti kecapean kalau kami pergi seharian penuh. Sampai rumah langsung tidur cepat dan saya juga lumayan tepar ya hihihi.


Dua hari setelah Lebaran, suami mengajak saya pergi ke Grand Indonesia naik TransJakarta. Kebetulan salah satu halte TransJakarta sangat dekat dari kompleks rumah kami, akhirnya yuk deh coba aja. Walaupun untuk ke Grand Indonesia dari Pondok Indah itu jalurnya cukup ‘muter’, tapi karena jalanan lagi sepi dan kami tidak diburu-buru waktu yaudah deh hajar aja!

Saya terakhir naik TransJakarta mungkin 4-5 tahun yang lalu, buset, udah lama banget yah! Sekarang-sekarang ini saya baru mulai membiasakan diri lagi naik transportasi umum. Bus TransJakarta cukup dingin dan bersih, saya baru ‘ngeh’ lagi kalau tempat duduk wanita dan pria itu dipisah. Selama 45 menit perjalanan kami dari halte Pondok Indah ke halte Harmoni, Aura tertidur pulas! Pas kami sampai Grand Indonesia baru deh Aura kebangun hahaha.


Karena libur lebaran, saya juga memilih untuk memasak di rumah dan sesekali pergi makan di luar. Karena masak tuh capek ya, udah gitu saya gak merasa bakat masak. Dalam liburan lebaran kemarin, saya makan di NamNam Gandaria City. Gara-gara penasaran setelah membaca blog teman saya, Tara. Alhasil ketagihan banget, karena memang saya suka bnaget sama segala sesuatu yang jenisnya mie dan makanan berkuah.


Nyebelinnya tuh saya gampang ‘meler’ alias ingusan kalau makan yang kuah-kuah. Hahaha. Gak tau kenapa NamNam enak banget, rasa kaldunya manis dan enak banget. Awalnya sempat agak kaget karena satu porsi Vietnamese Pho yang ditawarkan harganya sekitar 100-160 ribu rupiah, tapi pas nyobain langsung hmmmmmm enakkkkkk *mata berbinar-binar*

*** 

Minggu ini saya juga cukup kewalahan karena sudah mulai beraktivitas lagi. Mbak-nya Aura yang janji mau balik kerja setelah Lebaran, ternyata gak balik lagi. Setelah ngobrol2 dengan sesama work-at-home moms lainnya, rata-rata mengeluh hal yang sama: Mbak nggak balik lagi. Salah satu teman saya malah bilang, “Aku sama suamiku pengen banget nggak bergantung dengan asisten rumah tangga.”

Saya pun begitu.



Tapi sekarang ini, mengurus anak sambil harus bekerja (karena deadline yang S-E-L-A-L-U mepet) jadi saya kewalahan kalaugak ada yang bantuin beres-beres rumah. Belum lagi cucian menumpuk, terus Aura maunya nemplok terus hihihi. Jadi, sekarang lagi membiasakan diri lagi hidup tanpa asisten rumah tangga. Semoga saya berhasil! To mommies out there, semangat juga yaaa! :)

Warm hugs and kisses!

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Friday, July 15, 2016

WE DON'T HAVE MIRROR IN OUR HOUSE

Judulnya horor banget, apalagi buat saya yang selalu bercermin untuk dandan dan menggunakan skincare setiap hari.

Satu bulan sejak tinggal di Casa Maitreya, kami belum memiliki cermin di area rumah. Sejujurnya sih, rumah kami masih sangaaaat berantakan karena belum ada furnitur untuk tempat menyimpan barang-barang kami karena kami maksa tinggal di rumah ini sebelum mengisi rumah terlebih dahulu.

Iya, mau ngisinya pelan-pelan. Pelan-pelan itu kan butuh waktu hahaha.


Akhirnya minggu lalu saya membeli cermin Lundamo seharga IDR 99.000,- dari IKEA, yang sebenarnya akan saya taruh di kamar asisten rumah tangga. Tapi berhubung belum ada orangnya, jadi saya pakai dulu buat di kamar mandi saya.

Tadinya saya mau beli cermin yang lebih besar, tapi saya punya prinsip: Jangan beli kalau belum tau mau taruh dimana. Jadi saya selalu urungkan niat untuk membeli cermin yang sifatnya hanya 'sementara'. Sedangkan cermin Lundamo harganya sangat murah dan sangat cocok untuk dipasang di kamar asisten rumah tangga kami, mengingat ruangannya yang terbatas dan bentuk cerminnya yang tinggi langsing.

Hahaha lucu ya kalau lihat foto di atas, jomplang banget antara cermin, tembok sampai drawers-nya. Tapi saya harus sharing soal ini supaya keliatan progress-nya.

*

Soalnya selama sebulan terakhir, rutinitas skincare saya jadi berantakan karena kami belum punya cermin. Terus yang saya perhatikan, saya otomatis jadi malas dandan dan langsung pergi keluar rumah, pas ngaca di tempat tujuan ternyata muka saya butek banget karena nggak terawat dan terlihat seperti orang sakit.

Sebetulnya ada cermin dari IKEA yang sudah saya incar yaitu dari seri Stockholm, sayangnya udah nggak ada sekarang.
Lalu ada satu cermin dengan bingkai bambu dari Rosewood yang juga jadi incaran saya selama ini. Kira-kira seperti ini cerminnya.


Memang mengisi rumah itu perlu ekstra waktu dan energi ya. Mulai dari cari referensi, cari barang yang cocok sampai nungguin tukang sampai pesanan kita sesuai dengan permintaan.

Ada yang punya referensi atau ide lain dimana saya harus membeli cermin untuk ruangan rumah saya? Atau.. ada yang punya langganan tukang cermin? Your feedback highly appreciated! ;)

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Thursday, July 14, 2016

PERSONAL STYLE: NURSING FRIENDLY KAFTAN

Beberapa tahun terakhir, saya selalu mempercayakan kreasi dari AVA Prologue untuk menemani momen-momen penting dalam hidup saya. Mulai dari saat Lebaran, halal bihalal sampai ketika saya menerima penghargaan dan apresiasi dari Wardah dan High End. Karena saya orangnya malas pakai yang ribet-ribet, mengenakan kaftan itu sangat nyaman dan menyenangkan.


Loose fitting, bahannya enak dan pasti selalu terlihat cantik dan elegan. Saya rasa, setiap perempuan cocok mengenakan kaftan karena memang desainnya yang elegan.



Tahun ini saya mengenakan Cassia Signature Front Knot dari Ava Collection untuk acara halal bihalal bersama #IbuIbuHot di H Gourmet & Vibes.

Nggak pakai ribet-ribet karena kaftan ini breastfeeding friendly alias bisa dipakai untuk menyusui karena terdapat resleting yang bisa dibuka dari depan. Jadi untuk ibu-ibu menyusui seperti saya, desain kaftan seperti ini sangat membantu.


Manik-maniknya juga dijahit dengan kuat, walaupun sambil gendong gendong Aura (dan tangannya Aura nggak bisa diam karena penasaran sama manik-maniknya) ternyata nggak mudah copot dan nggak tajam. Great job AVA!


Selain itu karena saya gampang berkeringat, kaftan-kaftan yang diproduksi AVA Prologue bahannya dingin dan nyaman digunakan. Saya senang banget bisa memiliki modern kaftan seperti ini, yang pasti akan dipakai berulang-ulang hihihi.


Read more: Personal Style - Becoming Minimalist

Photos by Ila Anjani
Lipstick: Persimmon Pie & Lavender Cream by BLP Beauty

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Thursday, July 7, 2016

WEEKLY JOURNAL #10 - DITINGGAL MUDIK

Tahun ini saya resmi merasakan apa yang ibu-ibu lainnya rasakan setiap menjelang Lebaran, yaitu ditinggal mudik oleh Asisten Rumah Tangga (ART). Setelah menikah, saya belum pernah ngerasain bergantung dengan ART karena saya dan suami selalu cuek-cuek aja. Yang penting ada yang bersihin rumah.

Awal kami menikah dan tinggal berdua di rumah Depok, kami mempekerjakan sepasang suami-istri sebagai ART kami untuk bebersih rumah dan jagain rumah. Dua tahun kemudian, kami nggak kuat dengan perjalanan dari Depok menuju tempat aktivitas kami dan akhirnya kami menumpang sementara di rumah mertua sambil menunggu Casa Maitreya selesai dibangun.

Selama di rumah mertua, kami sempat ditinggal ART dan akhirnya digantikan oleh ART yang bekerja harian. Dari sejak melahirkan sampai Aura Suri berusia 8 bulan, saya dan suami mengurus Aura berdua saja – kadang dibantu orang tua kami. Aura pun beranjak besar, saya mulai kewalahan dan akhirnya saya memutuskan untuk mengambil ART dari penyalur langganan teman saya.

Memang jodoh di tangan Tuhan. Saya dapat ART yang baik, jujur dan bisa momong Aura. Namanya Mbak Siti. Mbak Siti ini menikah muda dan anak-anaknya sudah SMA. Begitu ketemu Aura, Mbak Siti senang banget dan perhatian banget sama Aura.

Saya pun lebih lega, lumayan banget ada yang bantu-bantu dan pegang Aura sebentar-sebentar kalau saya harus kerja di rumah.

Begitu Mbak Siti izin untuk mudik Lebaran, saya juga nggak ada perasaan gimana banget sih. Mungkin karena sebelumnya udah ngurus anak berdua suami kali ya. Sejak tinggal di rumah baru, saya juga masih suka nyuci piring, ngepel, nyuci baju sendiri. Mbak Siti nggak ngerjain semuanya, tapi lebih bantu-bantu saya.

*

Sudah satu minggu sejak Mbak Siti minta izin untuk pulang kampung. Saya dan suami juga biasa aja sih, nggak ada perasaan kehilangan atau gimana. Kalau balik ya Alhamdulillah, kalau nggak balik ya bukan jodoh kami.

Kami berdua juga langsung menjadwalkan hari-hari kami untuk bergantian menjaga Aura Suri. Sekedar info saja, Abenk sedang mengerjakan thesis jadi sepertinya libur Lebaran ini kami juga nggak bisa bersantai-santai banget.

Clara dan Anya sempat main ke rumah sehari setelah Mbak Siti mudik. Rumah terasa lebih ramai dan hangat karena kehadiran sahabat tersayang.


Saya memilih bangun lebih pagi untuk beberes rumah dan menyiapkan Aura sarapan. Cuci piring, angkat jemuran, vakum beberapa ruangan di rumah, menyiram tanaman dan membuat sarapan. Setelah urusan dapur selesai, saya bergegas ke ruangan kerja untuk menulis blog, buka e-mail dan mengerjakan laporan.

30 menit untuk mengerjakan urusan blog/e-mail/laporan berjalan sangat damai, karena Aura belum bangun. Saya bisa menyeruput kopi panas dengan tenang (saya nggak puasa dulu tahun ini).

Begitu bangun tidur, Abenk langsung mengajak Aura sarapan dan mandi pagi. Nah dari jam 10 pagi, saya langsung gantian menjaga Aura sampai jam tidur siang – Abenk siap-siap untuk mengerjakan thesis. Saat makan siang, saya makan siang berdua dengan Aura di dapur. Iya, di dapur. Supaya lebih ringkes dan saya bisa cuci piring dan beberes tanpa harus meninggalkan Aura di meja makan. Aura nggak terbiasa makan tanpa ditemani, karena kami selalu makan bersama di meja makan.

Yang saya perhatikan satu minggu ini sejak nggak ada Mbak Siti, Aura malah lebih tenang dan nggak rewel. Diajak tidur hayuk, diajak main hayuk. Kemarin diajak ke acara buka bersama juga anteng-anteng aja. Seperti menikmati banget gitu berada di antara teman-teman saya. Kecuali pas Lebaran kemarin ya, soalnya mungkin masih kagok kalau ketemu banyak orang. Apalagi semuanya bergantian pengen gendong.

Saya pikir-pikir.. Kayaknya Aura malah senang bisa bertigaan dengan saya dan Abenk, tanpa ada kehadiran dari orang lain. Malah bisa quality time gitu. Kalau orang nanya, “Ndra, sedih nggak ditinggal Mbak Siti? Sepi nggak di rumah?”

Sepi, iya. Sedih sih nggak. Malah saya bisa manfaatin waktu-waktu seperti ini untuk quality time bertiga aja. Hihihi.

Selama liburan Lebaran ini, saya lumayan ‘balas dendam’ pergi-pergi setiap hari mumpung jalanan masih sepi. Karena hari-hari kerja biasanya, saya lebih banyak menghabiskan waktu dan beraktivitas di rumah.

Semoga teman-teman sehat dan selamat ya selama liburan Lebaran ini. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin!

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg