Saturday, February 27, 2016

ABOUT SPONSORED POST AND OTHERS

 photo DSCF9070_zpsenbbupjt.jpgSaya merasa perlu angkat suara sejak bermunculan tulisan-tulisan dan opini-opini soal sponsored post belakangan ini.

Saya punya blog sekitar tahun 2008. Boro-boro mikir bakal dapet duit dari blog, dulu mana ada yang kepikiran kayak gitu sih?

Blog saya hanya sebagai visual diary dan isinya foto-foto portfolio yang bisa di lihat di sini. Mulai tahun 2014 saya rajin ngeblog lagi, bukan untuk cari uang atau jadi famous (sebel banget kalau ada yang ngomong gini LOL) tapi saya ingin mengisi waktu luang dengan berbagi dan memberi inspirasi pada pembaca atau teman-teman saya sambil menjalankan program bayi tabung. Saya memilih topik tentang beauty dan lifestyle karena saya memang suka dengan dua topik tersebut. Nulisnya senang dan nyantai, gak ada beban.

Sekarang banyak banget orang-orang di luar sana yang bilang, “Bosen liat isi-isi influencer di Instagram, gayanya, cara fotonya, brandnya, produknya, semuanya sama.” Atau seperti ini, “Ah bahkan Alodita aja udah kebanyakan endorse.”

Pasti ada masa-masanya Instagram atau blog saya isinya sponsored post – atau tulisan yang berbayar. Let me make it clear, jadi misalnya ada perusahaan atau merek tertentu yang mau dan bekerjasama dengan cara membayar blogger/influencer agar mereka bisa menulis tentang produk yang sedang dipromosikan oleh perusahaan tersebut. Lalu blogger/influencer share di blog dan dibaca para pembaca. Tapi karena blogging adalah hal yang personal, jadi isi kontennya bisa disesuaikan dengan gaya bahasa masing-masing.

Tapi gak semua blogger, influencer atau content creator melakukan hal-hal yang sama seperti yang orang katakan seperti di atas. Gak semuanya yang orang-orang cap ‘kebanyakan endorse’ itu berlaku untuk setiap blogger, influencer atau sekali pun yang kalian sebut ‘selebgram’.

Kalau dari pengalaman saya seperti ini. Ada saatnya saya jenuh karena harus menulis dengan brief atau patokan tertentu. Di situ lah saya merenung dan berpikir untuk bilang TIDAK pada hal-hal yang kurang cocok untuk saya, dan memilih untuk beristirahat sejenak. Saat saya off dari sponsored post, saya justru semangat menulis dan sharing lagi.

Saya juga punya peraturan sendiri belum mereview suatu produk, apalagi produk kecantikan. Saya selalu mencoba di berbagai situasi sebelum mereview dan mencobanya sekitar 3-4 minggu sebelum saya mereview.

 photo blog-DSCF4727_zpshsjstuy6.jpg

Jadi berapa sering Andra mengambil sponsored post?
Bisa dibilang agak jarang. Dari tawaran yang saya terima, hanya 20-30% yang saya terima. Bukan sombong, bukan belagu. Bukan sok sibuk, apalagi pamer. Tapi sekarang saya betul-betul ingin menikmati peran saya sebagai seorang ibu, dan tentunya menjaga blog saya tetap personal – seperti niat awal waktu membuat blog ini. Jadi saya nggak takut untuk menolak jika tawaran tersebut tidak sesuai dengan personality saya.

Seberapa sering sih dapat tawaran sponsored post?
Sejujurnya setiap hari pasti ada aja yang nawarin. Mulai dari endorse makanan lidi-lidian pedes, baju menyusui, piyama menyusui, produk apa pun coba deh sebut. Tapi balik lagi, saya cukup selektif untuk hal seperti ini. Semua yang saya review itu berdasarkan opini dan pengalaman pribadi, nggak mentang-mentang saya dibayar terus saya nurut-nurut aja (tapi profesional tuh harus lho ya!).

Kenapa ambil sponsored post?
Setiap orang punya pilihan beda-beda kok. Kalau mau tau jawaban jujur, saya senang jika hal yang saya sukai bisa menghasilkan uang. Plus, bisa bantu-bantu kebutuhan finansial keluarga juga. Boong deng, buat beli lipstik sama skincare biasanya hahaha. Ya pada intinya, jika kalian passionate terhadap sesuatu, senang ngejalaninnya plus bisa dapat uang ekstra ya kenapa engga? :)

Jadi, ada tips nggak untuk memulai blog?
Saya justru sering sekali menyarankan teman-teman saya, khususnya yang stay-at-home mom, untuk memulai blog – siapa tau bisa membantu mereka untuk mengeluarkan uneg-uneg dan menulis atau bikin sesuatu yang kreatif tanpa harus keluar rumah. Apalagi kehidupan sebagai ibu banyak banget yang menarik dan tentunya bisa berguna untuk ibu-ibu lainnya di luar sana. Anyway, tips memulai blog itu yang penting suka dengan yang kalian kerjakan, konsisten dan jangan dijadikan beban. Sharing is caring, seperti yang pernah saya utarakan di sini.
 photo do what you love_zpsfxeals51.jpg
Dari produk-produk kecantikan yang saya review, ada beberapa yang saya beli dengan uang sendiri. Ada juga beberapa yang saya dapat dari goodie bag saat datang ke suatu event, atau memang dikasih aja sama suatu brand untuk dicoba. Kalau saya suka, ya saya review untuk di blog. Saya review sukarela aja, yang jelas karena saya suka produknya. Selain itu, siapa tau bisa berguna untuk orang lain yang membutuhkan review tersebut. Dari ‘review sukarela’, tentunya saya gak dapat persenan apa pun jika saya mention ‘produk ini bisa dibeli di toko A atau toko B’ – sistem royalti di Indonesia belum secanggih itu buat blogger/influencer :)

Untuk lebih fair lagi, sejak tahun 2015 di setiap sponsored post saya akan tulis *THIS IS A SPONSORED POST* pada awal atau akhir artikel agar pembaca tau bahwa artikel tersebut merupakan kolaborasi atau kerjasama dengan suatu brand. Bisa saja sistemnya hanya barter, saya dapat produk dengan nominal tertentu atau bisa juga dapat bayaran berupa cash.

*

To be honest, nggak segampang itu dapat dipercaya oleh brand-brand besar untuk menjalankan proyek yang juga besar. Para blogger/influencer juga harus punya record atau bahkan portfolio yang bagus, menarik atau bahkan berprestasi. Gaya penulisan, attitude dan etos kerja yang profesional juga di nilai. Makanya kalau ada yang bilang, ah bosen bloggernya itu lagi, itu lagi. Ya artinya yang bisa kerja secara profesional memang itu-itu lagi :)

Ada juga beberapa teman yang punya blog sebagai hobi nulis atau mereview produk, kalau curhat-curhat sama saya justru mereka pengen banget dapet klien dan brand besar. Ya siapa tau bisa nambah uang jajan. Nah, lagi-lagi balik lagi ke kebutuhan masing-masing. Gak ada yang salah kok menurut saya.

*

Friendly reminder to all of us, penting sekali tetap menulis dengan hati dan melakukan hal yang kita sukai. Ambil sponsored post sah-sah aja kok, tapi harus fair dengan pembaca dan disesuaikan dengan keseharian dan personality kamu. Just do what you love, love what you do. Saya menulis tentang sponsored post ini bukan karena terancam, risih atau merasa terganggu dengan omongan orang, tapi saya merasa PERLU untuk menyuarakan dari sisi blogger/influencer. There's always two sides of stories, right? ;)

Terakhir, you can't please everybody jadi kalau ada yang nyinyar-nyinyir anggap aja seperti angin berlalu. Hihihi. Have a great day!

Photos by Sabila Anjani
 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

CERITA PAGI #3 | SHARING IS CARING

 photo Sharing_quotes_zpsllpmmwnj.jpgBanyak pertanyaan yang ditujukan ke saya, kenapa rajin berbagi di blog atau social media dan apa yang memotivasi kamu? Berbagi atau sharing, bisa dibilang adalah panggilan hidup saya saat ini. Dari semua pengalaman yang pernah saya alami, orang-orang yang saya temui dan hal-hal yang pernah saya bagikan pada orang banyak, saya merasa berbagi itu adalah bagian dari diri saya. Setiap hari pasti ada saja hal-hal menarik dan inspiratif untuk dibagikan pada orang-orang terdekat, hingga pembaca blog saya.

Bagaimana awalnya senang sharing di blog?
Awalnya memang saya selalu bilang, “Aku gak bisa nulis.” Padahal kalau kata orang tua saya, saya tuh punya bakat menulis sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sampai akhirnya saya nggak punya pilihan lain selain menjadi stay-at-home wife karena harus menjalani program hamil, saya memaksa diri untuk menulis. Sekarang saya ketagihan banget menulis walaupun bisa dibilang saya gak punya background menulis sama sekali. Dengan menulis dan berbagi lewat blog pribadi, saya merasa lebih hidup dan berguna untuk orang banyak. Selain itu, sharing juga menghilangkan stress dan penat.

Kenapa sharing itu penting?
Karena lewat social media kita bisa berbagi cerita dan pengalaman dengan orang-orang di luar sana yang bahkan kita nggak kenal. Bahkan terkadang saya sering menemukan masalah dan solusi lewat tulisan-tulisan orang di internet. Intinya sharing itu bagian dari kepedulian antara satu individu dengan masyarakat atau juga dari suatu kelompok pada khalayak ramai. Jangan lupa sharing berupa sedekah atau zakat juga sama pentingnya ya ;)

Saya berusaha untuk berbagi cerita sehari-hari saya yang real sebagai seorang perempuan, istri dan seorang ibu. Berbagi hal-hal yang positif sangat penting bagi saya, karena saya juga belajar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi setiap hari. Dengan menulis tentang hal positif juga membantu diri sendiri untuk tetap positif dan semangat jika sedang dilanda masalah.

Cerita lengkapnya bisa dilihat di Cerita Pagi Episode 2 dibawah ini.


Semoga menginspirasi kalian untuk berbagi cerita dan inspirasi dengan orang banyak. Thanks for reading and watching!
 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Friday, February 26, 2016

RESEP SOP AYAM KAMPUNG

 photo blog-DSCF9188_zps6yzbxfyl.jpgMusim pancaroba biasanya malah terkenal jadi ‘musim sakit’ di lingkungan saya. perubahan cuaca yang gak stabil, biasanya bikin orang jadi masuk angin, flu, muntah-muntah, diare dan berbagai macam penyakit lainnya. Sejujurnya gak heran sih kenapa orang-orang lebih mudah sakit kalau di Jakarta, soalnya kebanyakan orang gak membiasakan diri pakai masker, padahal kalau di Tokyo orang sakit dikit pasti pakai masker karena takut nularin ke orang lain.

Well anyway, bukan itu yang mau saya bahas. Sudah dua tahun saya gak pernah mengkonsumsi obat-obatan kalau sedang flu atau masuk angin, saya pernah bahas alasannya di Cerita Sore. Setiap sakit saya bergantung dengan pengobatan tradisional, termasuk mengkonsumsi homemade chicken soup atau Sop Ayam Kampung ala rumahan buatan ibu saya. Ibu saya udah hafal banget kalau saya flu, saya cuma mau makan sop ayam selama 3 hari berturut-turut.

Tiga hari yang lalu, Aura Suri pilek dan badannya hangat. Hari ini suami saya yang giliran gak enak badan. Jadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan orang-orang yang saya sayangi, salah satunya dengan memasak comfort food versi saya. Psst, saat suami dan Aura tidur siang, saya langsung buru-buru menulis artikel ini hihihi.

 photo DSCF9203_zpskzgcvjuz.jpg

Kenapa mengkonsumsi Sop Ayam Kampung saat sakit? Kaldu ayam mengandung protein dan gizi yang tinggi dan berbagai manfaat baik untuk menguatkan imun tubuh yang terserang penyakit.

Saya nggak ahli kalau diminta menulis resep, but I tried my best, supaya teman-teman bisa mencoba resep tradisional ala ibu saya. Takarannya hanya kira-kira saja, bisa disesuaikan dengan selera masing-masing ya :)

 photo alo_Bahan_zpsxwwof4az.jpg
  • 1 ekor ayam kampung, potong dadu
  • 1 buah jeruk nipis atau ¼ jeruk lemon, untuk menghilangkan rasa amis
  • 700-800 mL air matang (tergantung selera)
  • 2 buah wortel
  • 1 buah kentang
  • 2 siung bawang mewah, potong halus
  • 1 siung bawang putih, potong halus
  • 1 tangkai daun bawang (ambil tangkainya saja)
  • 2 sendok teh garam (bisa ditambahkan sesuai dengan selera – kalau saya lagi mengurangin garam jadi dikit aja hehe)
  • ½ sendok teh gula pasir
  • 1 batang seledri

 photo Alo_step_zpsvbccs03f.jpg
  1. Bersihkan ayam dan lumuri dengan perasan jeruk nipis/lemon. Diamkan hingga 15 menit agar bau amisnya hilang. Cuci kembali ayam lalu tiriskan.
  2. Siapkan panci besar dan rebus air. Jika air sudah mendidih, masukkan ayam, bawang putih dan bawang merah, rebus hingga matang.
  3. Tambahkan kentang dan wortel, masak hingga empuk. Walaupun kaldu ayam sudah gurih, pemanis alami sop ayam adalah wortel.
  4. Tambahkan batang daun bawang dan seledri, supaya sop ayam lebih gurih dan wangi.
  5. Lalu tambahkan garam, gula dan merica sesuai dengan selera (pakai feeling aja). Jangan lupa dicicipi ya!
  6. Sebelum disajikan batang daun bawang dan seledri bisa dikeluarkan dari panci. Hidangkan selagi hangat.

 photo DSCF9209_zps6pfdh8zk.jpg

 photo alo_catatan_zpsxfrsmsil.jpg
  • Untuk sayur-sayuran juga bisa ditambah buncis, brokoli, tomat atau bahkan makaroni, disesuaikan dengan selera saja. Tapi saya biasanya hanya wortel dan kentang. Bisa ditambahkan jahe juga untuk penyedap rasa.
  • Sebelum ditambahkan garam dan gula, saya pisahkan dulu porsi untuk Aura Suri (usia 8 bulan saat ini). Aura makan dengan metode Baby Led Weaning, sehingga saya selalu masak makanan yang sama untuk keluarga.
Semoga resepnya berguna dan teman-teman beserta keluarga sehat selalu ya. Stay healthy and have a great weekend! :)

Polkadot Bowl & Polkadot Side Plate by Chic & Darling

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Thursday, February 25, 2016

SOCIOLLA POP-UP STORE & MENARD BEAUTY CLASS

 photo DSCF7341aa_zpsry3so2uh.jpg
Salah satu kerjasama di tahun 2016 ini lagi-lagi dengan beauty e-commerce favorit saya yaitu Sociolla. Ikut bangga dan senang ketika saya flashback dari pertama kenal para founders dari Sociolla (hello Chris, John & Santi!), hingga sekarang Sociolla udah banyak bikin acara ini itu dan bikin movement lewat social media untuk para beauty enthusiasts. Kolaborasi saya kali ini dengan Sociolla adalah menjadi salah satu beauty muse Sociolla dalam campaign Beauty Now & Then. Campaign ini juga salah satu bagian dari acara opening Sociolla Pop-Up Store di Plaza Indonesia dari 29 Januari sampai 24 Februari 2016.

*This is not a sponsored post*

Aktifitas saya sebagai Sociolla beauty muse salah satunya melakukan shooting dan photoshoot, kali ini saya tampil sedikit berbeda dari biasanya. Make up dan outfitnya terinspirasi dari tahun 60an, dimana saat itu ikon kecantikannya dalah Twiggy. Carlos Shu, sang makeup artist yang udah pernah makeupin saya dari jaman baheulaaa, berhasil menyulap saya tanpa mengubah wajah saya. Saat shooting saya juga diminta menari-nari centil ala tahun 60an, seru banget!

 photo DSCF9184_zpsoaajwvw1.jpg
 photo DSCF7356_zps0wdhes8l.jpg photo DSCF7349_zpsblksdch7.jpg photo DSCF9186_zpsoc6qt3ek.jpg
 photo DSCF7411_zpsrnfrfz7x.jpg photo DSCF9185_zpsxak1ipst.jpg
 photo DSCF7386_zps21f48bmj.jpg

Selama acara Sociolla Pop-Up Store, wajah saya dan tiga beauty muses lainnya (Rinni Wulandari, Ayushita dan Shafira Umm) terpampang pada cover Beauty Journal by Sociolla – yang dibagikan gratis di pop-up store. Beauty Journal tersebut berisi wawancara para beauty muses, informasi berbagai produk kecantikan hingga artikel tentang nostalgia berbagai era kecantikan.

 photo DSCF9176_zpsumpeeojc.jpg
 photo DSCF9174_zpshbipuyr8.jpg
 photo DSCF9177_zpsc6nlkpad.jpg photo DSCF9178_zpsmcxpazpz.jpg photo DSCF9179_zpsuclcfknb.jpg photo DSCF9180_zpshtkvax8j.jpg photo DSCF9181_zps5zri9b62.jpg
 photo DSCF9182_zpsw1yxag3c.jpg

***

Nggak berhenti sampai di situ, saya juga mengisi acara dengan Menard tentang cara menggunakan skincare yang tepat. Ini adalah kolaborasi pertama saya dengan Menard, setelah sebelumnya saya jatuh cinta dengan berbagai maskernya. Di workshop “Right Skincare Step” saya bersama Amalia Hanafi berbagi cerita dan petunjuk bagaimana cara memakai skincare.

Walaupun saya rutin memakai skincare, tapi penggunaan skincare yang tepat juga baru saya lakukan baru-baru ini. Sebelum saya mengisi acara, saya sempat di training oleh Menard dan ditunjukkan step-by-stepnya yang disebut Menard Skincare Method. Kaget plus shock, saya merasa selama ini pakai skincare agak-agak percuma karena caranya kurang tepat. Dari workshop ini saya belajar bahwa apa pun produk skincarenya, asal penggunaaannya tepat pasti hasilnya pun maksimal. Jika produknya bagus tapi cara pemakaiannya salah artinya sama saja bohong.

 photo DSCF8613_zps5o2bgdre.jpg
 photo DSCF8517_zpsxug8geof.jpg
 photo DSCF8586_zpsq9alfzxc.jpg
 photo DSCF8615_zpsap9h9bd5.jpg

Walaupun saya sudah merasa kulit saya sehat dan terawat, sewaktu di skin check oleh Menard ternyata tekstur kulit saya kurang bagus. Nilainya hanya 2 di antara 5. Kaget banget waktu liat hasilnya! Ternyata selama ini saya kurang massage dan kurang mempersiapkan wajah sebelum menggunakan rangkaian produk-produk perawatan.

Para representatif dari Menard yang udah bertahun-tahun menggunakan Menard Skincare Method ini, terlihat jelas mukanya kencang, berseri-seri dan gak ada kantong mata (PENTING!). Saya juga melihat wajahnya Mba Amal bagus banget hahaha ngiri deh.

Sejak belajar tentang Menard Skincare Method, saya jadi semakin rajin dan semakin meluangkan waktu untuk merawat kulit wajah. Step-by-stepnya seperti apa sih? Bisa nonton di sini, tapi lebih seru kalau next time ikutan beauty class-nya Menard aja kalau ada lagi.

 photo DSCF8617_zpswtgbvvlc.jpg
 photo DSCF9183_zps99u3dee2.jpg

Last but not least, thanks to Sociolla yang sudah menyediakan tempat buat para beauty brands dan para beauty enthusiasts! Di tunggu lagi kehadiran pop-up store yang berikutnya. Sukses terus untuk Sociolla dan juga Menard Indonesia!

Photos by Tara Amelz & Mira Monika


Black Kimono top by Marlan, double pleated short pants by Rêves Studio
White blouse by Cotton Ink, striped culotte by Eloise. Gel manicure by Two Cents.

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Tuesday, February 23, 2016

OH HONEY! BERNARD CASSIERE OXYGENATING CREAM

 photo bc-honey1-alodita_zpsvfgzdrgr.jpgI thought I'll be a SK-II user forever, until I tried this Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream. Dari awal perjalanan skincare routine saya pada tahun 2011, saya hanya pakai krim wajah dari satu merek saja yaitu SK-II. Sampai akhirnya kulit saya terlihat ‘agak bosan’ karena saya memakai produk itu-itu saja, saya memulai petualangan saya mencoba-coba beberapa merek dan varian skincare lainnya. Dalam petualangan baru, saya mencoba Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream yang saya dapat dari Endermo Spa – distributor resmi dari Bernard Cassiere dan Acca Kappa di Indonesia.

Pertama melihat Honey Oxygenating Care Cream ini saya sangat kagum dengan inovasi krim malam yang memiliki dua lapisan, lapisan atas mengandung ekstrak dari acacia honey dan lapisan bawah yang berbentuk gel mengandung ekstrak dari sarang lebah (propolis) dan shea butter yang mengandung fatty acid dan vitamin untuk menutrisi kulit.

 photo bc-honey4-alodita_zpsrg9dhpxw.jpg

Sebelum mencoba (seperti biasa) saya mencari tau dengan browsing-browsing dan mencari reviewnya, walaupun agak kecewa karena reviewnya gak banyak. Saya sadar ternyata belum banyak yang memakai krim ini apalagi para beauty enthusiasts di lingkungan saya. Salah satu representatif dari Endermo Spa mengingatkan saya untuk memakai krim ini saat malam hari, lalu saya langsung mencobanya.

Exceptional results! This innovative two-phase cream is in the service of skins lacking of radiance. The cream contains a complex of propolis extract and shea butter, rich in fatty acids and vitamins for a well nourished skin. The gel contains an exquisite extract of acacia honey. Its soothing properties are released only when mixing the two phases, resulting in a more luminescent skin.

Saya mengambil sekitar 1,5 sentimeter dengan spatula yang bersih, mencampurnya di telapak tangan dan menghirup aromanya sebelum mengaplikasikan ke wajah. Usapkan pada wajah yang sudah diberi toner dan serum, tutup rangkaian perawatan kulit wajah pada malam hari dengan krim ini. Campurkan dua lapisan krim menggunakan spatula, lalu usapkan ke wajah dengan jari tangan dengan gerakan memutar hingga krim terasa kesat.

 photo bc-honey3-alodita_zpshetflbue.jpg

Saya punya kebiasaan untuk menghirup aroma serum dan night cream sebelum diusapkan ke wajah, sebagai bagian dari relaksasi dan me-time. Aroma Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream cukup adiktif menurut saya, betul-betul menenangkan dan menyegarkan. Bahkan saya sering menyesal kalau kelupaan menghirup aromanya sebelum diaplikasikan ke kulit wajah.

Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream sebetulnya bisa digunakan sebagai day cream dan night cream, tapi saya pribadi hanya menggunakannya saat malam hari. Tidak ada alasan yang tepat untuk menjelaskan ini, setiap orang memiliki pilihan dan selera yang berbeda-beda saja.

Teksturnya seperti night cream pada umumnya, tapi sangat ringan, cepat menyerap, gak lengket, no white cast dan sangat cocok di kulit wajah saya yang tipenya normal kombinasi. Esok harinya saya langsung dan selalu merasakan efeknya, kulit terasa penuh hidrasi, lembab dan sehat. Satu bulan setelah percobaan pertama saya juga sempat mencoba facial spa di Endermo menggunakan semua produk honey oxygenating care dari Bernard Cassiere.

 photo bc-honey5-alodita_zpsek2iqzkl.jpg

Setiap kali menggunakan Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream rasanya seperti di awang-awang. Terasa mewah, menenangkan, dan seakan-akan kulit saya berterima kasih karena telah diberi asupan nutrisi yang baik.

Saya mendeskripsikan krim ini from nothing to something. Ikut bangga dan senang ketika Sociolla memfitur Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream dalam Beauty Guide di Beauty Journal Issue 01. Saya cukup tergila-gila dengan krim ini. Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream memiliki esensi sendiri bagi penggunanya yang bahkan sulit saya jelaskan dengan kata-kata.

Bernard Cassiere Honey Oxygenating Care Cream dapat di beli melalui Sociolla di sini, atau bisa datang langsung ke Endermo Spa dengan harga IDR 625.000,-

*Some of these products may have been sent to me for review, or may be items that I have purchased myself. Regardless all opinions expressed on this site are of my own and honest.

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Monday, February 22, 2016

AURA'S FIRST HOLIDAY: BALI #2 | THE SANTAI

 photo the-santai-21-alodita_zpsnjbno2h2.jpgKangen Bali dan kangen liburan. Liburan pertama Aura Suri masih membekas di hati saya. Suasana Bali yang tenang dan menyenangkan selalu bikin saya ingin cepat-cepat liburan lagi ke Bali. Sesering-seringnya ke Bali, saya dan suami nggak akan pernah bosan karena selalu ada tempat dan tujuan baru yang dapat kami kunjungi. Di liburan pertama kami dengan Aura Suri bulan Januari lalu, kami mendapat kesempatan untuk mencoba villa and resort dari Lifestyle Retreats yaitu IZE Seminyak dan The Santai.

Kami memilih IZE Seminyak menjadi penginapan yang pertama agar kami bisa puas-puasin jalan-jalan dan menikmati keramaian di sekitar Seminyak, sedangkan The Santai jadi tujuan kedua karena kami ingin bersantai saja dan menikmati liburan kami di villa.

Sebelumnya saya sendiri belum pernah ke daerah Umalas. Tapi betul seperti yang saya kira, daerah Umalas ini dipenuhi oleh perumahan dan villa, sesekali saya melihat coffee shop, café-café kecil dan mini mart. Daerahnya tidak ramai, lebih adem dan terlihat lebih rimbun. Perjalanan dari IZE Seminyak ke The Santai Umalas sekitar 20 menit. Setelah melewati jalanan yang lenggang akhirnya kami sampai di tujuan.

Oh ini toh The Santai! Arsitekturnya sangat modern, sangat well-designed, ada kesan ‘megah’ di dalamnya walaupun sangat terasa friendly dan homey. Tempat resepsionis dimana kami check in sangat spacious. Ada sofa-sofa besar yang keliatannya enak banget buat selonjoran, saya yakin kalau Aura Suri sudah bisa lari pasti ia akan lari dan terjun bebas ke sofa-sofa tersebut.

 photo the-santai-24-alodita_zpss4kkgr1k.jpg
 photo the-santai-08-alodita_zpsauspupqm.jpg
 photo the-santai-06-alodita_zpsg27gpmhk.jpg
 photo the-santai-07-alodita_zpstvunj3mz.jpg
 photo the-santai-15-alodita_zpsv5j7sznq.jpg

Begitu kami diantar ke villa kami oleh staff The Santai, saya nggak bisa menyembunyikan wajah kagum plus norak. Walaupun sudah sering melihat foto-foto villa The Santai via Instagram maupun blog, saya tetap amazed dan berseri-seri waktu melihat dan merasakannya dengan mata kepala sendiri. Two-bedroom villa yang akan menjadi rumah kami selama 3 hari, seakan memanggil-manggil supaya kami cepat malas-malasan dan menikmati sisa liburan kami.

Saya langsung mengecek kondisi dapur, ruang makan dan juga kamar mandi – yang semuanya bikin saya senyum-senyum sendiri. Benar-benar ‘rumah’ yang tepat untuk berlibur, refreshing dan recharge energi. Abenk pun nyaman sekali bekerja di dalam villa, walaupun diselingi dengan bermalas-malasan di kolam.

 photo the-santai-01-alodita_zpsla4pswet.jpg photo the-santai-09-alodita_zps2v8vqt7e.jpg
 photo the-santai-03-alodita_zpspdvfgqjq.jpg
 photo the-santai-23-alodita_zpsyzii6ol2.jpg
 photo the-santai-05-alodita_zpsge61pe7u.jpg photo the-santai-16-alodita_zpsy32f9i4h.jpg
 photo the-santai-27-alodita_zpsncpvnogj.jpg

Teman kami, Rumman, sempat mampir ke villa kami dan main dengan Aura Suri. Malamnya kami dinner di Happy Chappy di daerah Seminyak. Hari kedua, kami menyempatkan ke Potato Head Beach Club karena belum sempat ke pantai sama sekali hihihi. Dari The Santai kami diantar oleh shuttle service yang disediakan. Walaupun Aura Suri masih bingung sama yang namanya pantai dan laut, tapi ia selalu excited jika bepergian ke tempat baru.

Read more: Aura's First Holiday: Bali #1

 photo the-santai-13-alodita_zpsu11dyn0a.jpg photo the-santai-12-alodita_zpsszorkdyj.jpg photo the-santai-26-alodita_zpsuxaxbldv.jpg photo the-santai-11-alodita_zps2sv8r0zu.jpg

***

Tiga hari tinggal di ‘rumah baru’, kami habiskan hanya dengan bermalas-malasan – memang seperti konsep yang ditawarkan oleh The Santai. Kami menghabiskan waktu unyuk berenang, berjemur, makan, terus nonton TV. Begitu terus sepanjang hari. Biarpun hanya ‘malas-malasan’, nggak berarti liburan kami itu percuma. Justru malah sekarang ngangenin banget karena sangat memorable untuk kami.

 photo the-santai-14-alodita_zpslcklf2jp.jpg
 photo the-santai-17-alodita_zpsqtgoocuq.jpg photo the-santai-19-alodita_zps6tbwsjml.jpg photo the-santai-02-alodita_zpsbchppqti.jpg photo the-santai-22-alodita_zpsyi4txgt3.jpg
 photo the-santai-25-alodita_zpsqirgsjer.jpg
 photo the-santai-18-alodita_zpslelxknjd.jpg

Salah satu yang mengejutkan bagi kami terjadi pada hari terakhir kami menginap. Sudah umum jika jam maksimal untuk checkout dari villa itu sekitar jam 13.00-14.00, tapi pesawat kami baru jam 20.00. Setelah menghubungi resepsionis, kami dikabarkan bisa checkout jam 18.00 dan akan langsung diantar ke airport. Saya bahagia banget karena bisa nyantai dan Aura Suri masih bisa istirahat dulu sebelum pulang ke Jakarta. Dan memang staff-staff dari Lifestyle Retreats sangat ramah, professional dan sangat membantu, ini yang saya jarang temui di resort lainnya.

BIG THANK YOU to The Santai and all the staff! We had fantastic experience :)

Jl. Bumbak No. 88A, Banjar Kelod Anyar, Kerobokan, Seminyak, Bali, Indonesia 80361
The Santai www.thesantai.com | Lifestyle Retreats www.lifestyleretreats.com

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg