Wednesday, December 7, 2016

BLOGWORTHY WITH LIVING LOVING & ANDRA ALODITA

Setelah kurang lebih mengenal duo dibalik Living Loving, Nike dan Miranti, akhirnya saya bisa bekerjasama untuk mengisi Creative Session: Blogworthy. Persiapan membuat kelas kreatif ini kurang lebih sekitar 1,5 bulan, yang awalnya hanya ide iseng yang ditawarkan oleh Nike. Gayung bersambut, ternyata jadwal saya sedang free di tanggal 3 Desember.

Awalnya kami hanya membuka satu sesi kelas saja, tapi ternyata antusiasmenya cukup banyak sehingga kami memutuskan untuk membuka dua kelas (pagi dan sore). Para peserta yang hadir datang dari berbagai profesi dan tujuan mau menulis blog-nya pun macam-macam.

Smoked Salmon Pesto Canape dari Happy Foods Catering.

Nike memamerkan jurnal U2 miliknya.

Beberapa peserta dari sesi kelas kreatif pertama.

Dalam kelas kreatif kemarin, bukan hanya saya yang bercerita dan berbagi soal asal muasal nge-blog tapi Nike dan Miranti juga menjelaskan bagaimana awal mula Living Loving terbentuk. Nike dan Miranti berbeda sekali latar belakangnya dengan saya, mereka berdua memang gemar menulis sejak jaman sekolah dulu. Nike juga dengan lucunya menunjukkan kreasinya berupa jurnal berisi catatan-catatan tentang grup musik favoritnya yaitu U2, sampai-sampai Nike akhirnya membuat website pertamanya yang semuanya tentang U2.

Kalau saya sendiri, awalnya nggak pernah bisa menulis dan bercerita lewat tulisan. Inget banget dulu, kalau disuruh menulis tentang diri sendiri (apalagi kalau ditanya oleh orang media).. Saya langsung "kabur" karena nggak pernah percaya diri kalau harus bercerita lewat tulisan.



Lewat kelas kreatif kemarin, kami berbagi kebiasaan kreatif yang selalu kami jalani dalam membuat sebuah blog. Mulai dari sketch kasar seperti mind mapping, mencari referensi, menulis sampai selesai - baru masuk ke editing, lalu saya juga berbagi cerita soal kebiasaan saya menulis jurnal setiap pagi.

Saya pun ikutan menunjukkan jurnal harian saya.


Menulis jurnal bukan hanya 'menulis jurnal' saja, tapi saya menjadikan kebiasaan ini sebagai gudang inspirasi sehari-hari. Selain itu, semua perasaan saya tertuang dalam jurnal sehingga saya menjadi terbiasa bercerita lewat tulisan.

Kami juga sangat memperhatikan konten dan menulis dari hati sebagai acuan kami dalam nge-blog. Memang kami nge-blog kan tujuannya sharing, kalau bisa mendapat penghasilan itu nilai lebih. Bukan nge-blog buat cari uang hehe. Intinya menulis dari hati, konsisten, disiplin dan sebisa mungkin tidak menunda-nunda jika ingin punya blog.

Nike, saya dan Miranti.



Sekali lagi terima kasih untuk Living Loving  sponsor acara dan para peserta yang kemarin sudah mengikuti kelas kreatif kami! Rencananya jika antusiasme teman-teman yang ingin ikut kelas kreatif Living Loving, kami akan membuatnya lagi di tahun depan. Yang minat mohon tinggalkan komentar di bawah ini yaaa :) Thank you!

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Sunday, December 4, 2016

PERSONAL STYLE: REPEAT

Sejak mengurangi isi lemari pakaian, tentunya pakaian yang saya pakai terpaku itu-itu saja. Warna monokromatik selalu menjadi pilihan tepat untuk meminimalisir pakaian dan tidak terlihat itu-itu saja. Seperti atasan dari Marlan dan celana hitam Zara yang sering sekali saya kenakan, ntah kenapa saya nggak pernah bosan walaupun sudah dipakai berulang-ulang.


Cerita sedikit soal heels berwarna silver dari Staccato ini, kebetulan jodoh banget sama saya. Beberapa bulan lalu ingin sekali membeli heels ini tapi ntah kenapa saya menundanya. Minggu lalu, saat saya memang sedang mencari heels untuk melengkapi koleksi sepatu saya, tiba-tiba heels ini sedang diskon 70%! Saya lumayan kaget, apalagi ukuran saya masih tersedia cukup banyak di toko.

Tanpa pikir panjang saya langsung 'bungkus' bawa pulang deh hehehe. Staccato selalu menjadi pilihan saya karena sepatu-sepatunya cukup nyaman untuk digunakan seharian.


Bulan ini saya berencana untuk mengurangi isi lemari lagi. Coba kita lihat nanti berapa banyak barang-barang yang menumpuk nggak jelas hahaha. Untuk yang ingin mengadopsi barang-barang lama saya, bisa langsung cek ke Tinkerlust ya! Terima kasih :)

Photos by Lizzie Parra

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Friday, December 2, 2016

BECCA COSMETICS KINI HADIR DI SEPHORA.CO.ID!

Antusiasme siang itu, terasa sekali saat saya memasuki ruangan tempat acara SephoraIDxBecca. Antusias karena akhirnya Sephora bekerjasama dengan BECCA Cosmetics, sehingga para beauty enthusiast di Indonesia bisa mendapat produk BECCA secara mudah. Acara siang kemarin terasa hangat ketika Kerry Cole, Style Director dari BECCA Global, memberi kata sambutan yang dilanjuti dengan make up demo.

Saat make up demo, saya melihat sendiri kualitas produk BECCA Cosmetics yang terpancar pada kulit sang model. Luar biasa deh! Saya sibuk terpana dengan hasil makeup demo Kerry Cole yang flawless dan glowing.

 



Suasana menjadi 'panas' ketika panitia membagikan goodie bag dari acara ini yang berisi tiga produk andalan dari BECCA Cosmetics yang salah satunya adalah hasil kolaborasi BECCA dan Jaclyn Hill. Hampir semua tamu sibuk mengabadikan momen ini dengan wajah sumringah, saya pun ikut sumringan karena sudah lama sekali ingin memiliki salah satu produk dari BECCA Cosmetics.




Untuk reviewnya, nanti akan saya buat di artikel lain ya. Terima kasih atas undangannya Sephora Indonesia!

Oh ya, BECCA Cosmetics bisa didapatkan melalui Sephora.co.id mulai tanggal 6 Desember 2016. Happy shopping!

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

AFFORDABLE MICELLAR WATER FROM GARNIER

Sudah dua bulan saya tidak mereview produk kecantikan, kangen banget rasanya menulis dan membahas produk-produk yang seru-seru! Satu bulan terakhir ini saya sedang terus menerus menggunakan Garnier Micellar Cleansing Water, pembersih wajah yang menggandung molekul micelle dengan tekstur yang menyerupai air sehingga nyaman sekali digunakan. Hebatnya lagi, kotoran dan makeup terangkat dengan maksimal hingga tak perlu lagi membilas wajah.

Micellar Water memang sedang booming sejak Bioderma H20 Sensibio masuk ke Indonesia sekitar tiga tahun lalu. Lalu banyak sekali merek-merek produk kecantikan lainnya yang turut menghadirkan Micellar Water dalam rangkaian perawatan wajahnya dengan harga bersaing.

Menurut saya dari segi tekstur, Garnier Micellar Cleansing Water bisa dibilang menyerupai micellar water yang sudah pernah saya temui di pasaran. Tidak perih di kulit, dapat menghapus makeup (kecuali yang waterproof - harus berkali-kali bersihinnya), sangat ringan, fragrance free, membuat kulit menjadi lembab, tidak membuat kulit menjadi kering atau berasa 'ketarik', tidak meninggalkan bekas lengket atau berminyak pada kulit.


Hanya saja, kalau dibandingkan dengan micellar water yang satu botolnya seharga IDR 200.000,-, memang Garnier Micellar Cleansing Water ini agak sedikit perih di mata. Tapi karena saya tidak terlalu sensitif dengan hal ini, jadi hal ini tidak terlalu masalah.

Untuk makeup yang sangat waterproof seperti eyeliner dan lipstik, memang perlu beberapa kali dibersihkan karena saya tidak pernah mau menarik-menarik wajah saya (bikin keriput soalnya hahaha). Karena pemakaiannya yang berulang-ulang, jadinya agak boros alias cepat habis deh produknya hehe.


Kesimpulannya, saya cukup puas dengan Garnier Micellar Cleansing Water karena harganya yang SANGAT ramah yaitu IDR 30.000,-. Botolnya lebih ramping dan kecil membuatnya menjadi pilihan yang tepat saat saya pergi traveling.

Repurchase? Iya dong! Buat selang-seling aja sama pembersih wajah lainnya hehe.


Garnier Micellar Cleansing Water hadir dalam dua varian yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit sensitif (pink) dan kulit berminyak (biru). Saya sendiri lebih cenderung memakai yang warna pink, sedangkan suami saya karena sedang berjerawat memakai yang tutup warna biru.

Kalau ada yang tanya, bagusan mana Garnier Micellar Water dengan Bioderma/Avene? Jelas saja, pilihan saya masih pada Bioderma H2O Sensibio dan Avene Micellar Lotion. Kualitas dan harga memang nggak bisa bohong. Tapi saya tetap suka dengan Garnier Micellar Water ini! Kamu juga harus coba ;)

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Tuesday, November 29, 2016

DIMANAKAH INSPIRASI?

Dimana kita harus mencari inspirasi?

Banyak cara untuk mendapatkan atau mencari inspirasi. Setiap orang punya cara yang berbeda-beda.

Sejak bertemu dengan teman-teman di #IbuIbuHot, cara pandang saya tentang inspirasi pun bergeser. Kalau dulu saya selalu mencari, menunggu, dan mendapatkan inspirasi secara random, teman-teman saya dari #IbuIbuHot mengajarkan bahwa..

Inspirasi justru datang dari orang-orang terdekat kita.

Tak perlu muluk-muluk kok.

Inspirasi banyak datang dari sahabat, pasangan, orang tua, asisten rumah tangga, atau supir ojek online yang mengantar kita ke tempat beraktivitas.

Sesimpel itu saja kok.

Kuncinya, kita harus lebih peka dengan lingkungan, dengan apa yang ada di sekitar kita. Banyak hal yang bisa dieksplorasi jika kita mau, banyak hal yang bisa dinikmati jika kita melihatnya dari sudut pandang lainnya.

Kali ini, saya mengajak kalian untuk lebih peka terhadap lingkunganmu. Apa yang kamu rasakan? Apa yang kamu dapatkan? Ceritakan cerita menarikmu disini ya, siapa tau kita bisa berbagi inspirasi. Terima kasih! :)

Andra's Note:
Belum bisa move on dari buku Elizabeth Gilbert yang berjudul Big Magic.

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Monday, November 28, 2016

WEEKLY JOURNAL #21

Kembali lagi di Weekly Journal! Ternyata saya udah 1,5 bulan nggak update Weekly Journal, lah gimana sih.. Katanya jurnal mingguan hahaha. Terakhir ingat nggak, saya nggak fokus gara-gara udah ngebet pengen liburan? Sejak itu saya memang agak susah fokus ngapa-ngapain. Alhamdulillah, sudah kembali normal nih sekarang. Jadi bisa kerja dan nulis blog lagi pakai semangat!

Berita terbaru dari saya, akhirnya saya nekat menambah Asisten Rumah Tangga (ART) di rumah untuk jaga Aura karena Abenk sudah mulai sibuk lagi dengan kegiatan-kegiatannya di rumah maupun di luar rumah. Saya cukup beruntung karena dapat ART yang memang bisa jaga anak. Awalnya sih belum keliatan banget nih, si mbaknya bisa kerja apa engga. Aura juga belum mau digendong, diajak main, pokoknya Aura menghindar terus sama si mbak baru. Maklum, baru kenal.

Di hari ketiga, Aura sudah mulai akrab dan performa si mbak juga sangat membantu keadaan di rumah kami. Saya lebih waras, energi saya juga bisa disalurkan ke hal-hal kreatif lainnya (termasuk nulis blog ini hahaha). Seminggu pertama waktu si mbak baru kerja di rumah saya, Aura lagi malas makan karena lagi numbuh 2 gigi taring.

ART bukan hanya 'pembantu' tapi juga bagian dari keluarga kecil kami.


Tapi si mbak gigih dan telaten banget nyuapin Aura, akhirnya Aura jadi doyan makan lagi. Horeee! Saya juga bisa meninggalkan Aura sebentar-sebentar ke gym dan meeting dekat rumah, yang penting Aura tetap dalam pengawasan suami atau orang tua saya.

Begitu saya cerita ke teman-teman lainnya, memang punya ART itu sangat membantu. Apalagi kalau anak sudah umur 1,5 tahun, udah nggak bisa diam dan mulai banyak kegiatan. Saya sendiri kewalahan karena mulai nggak sanggup multitasking dari urusan domestik, kerja plus menulis.

Memang adanya ART baru membuat pengeluaran rumah tangga jadi bertambah, tapi rasanya gak masalah karena saya dan suami jadi fokus mencari rejeki lagi di luar rumah. Isi rumah juga terasa lebih hangat dan ramai, hati juga lebih tenang.

Read more: Cerita Pagi #7

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Sunday, November 27, 2016

CERITA SORE #11 | JANGAN TUTUP PINTUNYA

“Cari celahnya, jangan tutup pintunya.”

Ketika sesuatu tidak berjalan dengan lancar, tak jarang kita jadi pesimis. Sempat terlintas ingin menyudahi, sempat terpikir ingin menyerah saja. Seorang teman saya mengingatkan, “Cari celahnya, tapi jangan tutup pintunya.”

Saya jadi sadar, terkadang cepat sekali saya berpikir untuk menyudahi tanpa berusaha mencari tau atau memperbaiki situasi. Saya pikir saya tidak mampu, tapi ada saja seseorang yang dikirim oleh Tuhan untuk mengingatkan saya untuk belajar lebih baik lagi.

Dalam hitungan menit, obrolan via WhatsApp dengan teman saya meninggalkan berlembar-lembar ide baru dalam jurnal saya. Tanpa disadari, saya membuat mind mapping untuk proyek-proyek yang akan datang. Coretan kreatif tertuang dalam tulisan, seakan-akan saya sedang hujan ide dan inspirasi.

Rasa pesimis pun perlahan-lahan menghilang, digantikan oleh antusiasme yang sedang mengalir dalam benak saya.

Terima kasih atas obrolan sore ini, Mbak Dien.

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

FALLIN' IN LOVE WITH MY WARDROBE

Setelah menghilang cukup lama dari blog sendiri, akhirnya saya punya beberapa bahan cerita untuk ditulis dan dibagikan disini. Pertama, saya sudah punya lemari pakaian! Nanti saya akan ceritakan lebih detail dan saya ajak teman-teman mengintip isinya yah. Kedua, semakin sedikit koleksi pakaian saya, saya merasa semakin cinta dengan koleksi-koleksi saya.

Setiap ingin bepergian, rasanya menyenangkan sekali karena waktu untuk memilih pakaian dan bersiap-siap semakin singkat. Tak ada lagi waktu selama 30-40 menit yang saya habiskan hanya untuk memilih-milih baju, tak ada lagi pakaian yang mubazir di lemari saya.


Berikut adalah foto outfit yang saya kenakan minggu lalu untuk menghadiri suatu acara di Satoo Garden, Hotel Shangri-La Jakarta. Atasan longgar yang saya kenakan dari Luminara, palazzo pants dari koleksi kolaborasi Cotton Ink x Raisa, anting menyerupai bunga lily dari TAM ILLI dan sepatu andalan saya dari Staccato.


Sudah lama tidak mengenakan sepatu hak tinggi, rasanya masih menyenangkan plus pegal seperti biasanya hahaha. Kebetulan ini hanya sepatu hak tinggi satu-satunya yang saya miliki saat ini, karena sepatu lama saya sudah banyak yang disumbangkan maupun rusak.


Walaupun saya sering mengenakan baju yang berulang-ulang, saya senang karena koleksi pakaian saya bisa mencerminkan pribadi saya yang sebenarnya. Bagaimana dengan teman-teman lainnya? Sudah berhasil belum decluttering-nya? :)

Photos by Indra Riady

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg

Saturday, November 26, 2016

CERITA SORE #10

Huruf demi huruf. Kata demi kata. Kalimat demi kalimat. Terlukis di atas secarik kertas. Tersimpan memori dan kenangan yang tak ingin aku lupa di dalamnya, melukiskan jalan hidupku.

Friday, November 25, 2016

MEET UP X ALODITA

Dua kali akhir pekan terakhir menjadi mood booster untuk saya. Bukan hanya sekedar merasa lebih refreshed dan recharged karena mendapat asupan energi positif yang banyak, tapi juga mendapatkan memori yang indah bersama teman-teman lainnya. Salah seorang teman baik saya, Ucita, sudah mengagaskan ide untuk membuat intimate gathering dengan para teman-temannya di media sosial. Acara Meet UP atau singkatan dari Meet Ucita Pohan yang pertama kemarin, Ucita menggandeng saya sebagai bintang tamu pertama *cie elah* untuk ikut serta dan berbagi inspirasi di acaranya.


Walaupun persiapannya cukup mepet dan acara ini murni tanpa sponsor besar, saya senang sekali bisa bertemu dengan banyak orang di acara ini.



Sebenarnya acara ini dibuat untuk bertemu dengan teman-teman yang selama ini hanya memantau kami dari media sosial. Lewat Meet UP, saya juga berharap bisa ngobrol dan cerita banyak soal kehidupan offline saya. Kalau selama ini mungkin yang melihat saya atau Ucita di Instagram, hidup kami terkesan mulus, glamor dan bahkan ada yang bilang seperti fairytale. Kenyataannya sih, hari-hari kami juga terkadang penuh rintangan yang hampir selalu menjadi proses pendewasaan kami.

Chit chat kemarin juga nggak jauh dari topik seputar bagaimana cara bekerja kami sebagai content creator dan influencer, lalu bagaimana jika ada produk skincare yang nggak cocok tapi sudah terlanjur kontrak dan sebagainya.





Lucunya, apa yang kami bagikan kemarin itu rasanya bukan apa-apa jika dibandingkan perasaan bahagia dan haru saat mendengar beberapa peserta yang mengutarakan rasa kagumnya dengan apa yang sudah kami lakukan selama ini. Walaupun pasang ekspresi yang cool, hati saya sampai sekarang masih terharu dan terkadang suka berkaca-kaca jika mengingat momen-momen itu.



Kami nggak nyangka juga acara Meet UP yang pertama ini jadi seperti tali kasih, dimana para peserta yang memang semuanya perempuan bisa empower each other. Saya rasa itulah yang diperlukan oleh masyarakat.. Dimana satu sama lain saling mendukung, bukan menjatuhkan. Saya tak bisa menahan untuk memeluk Eva, salah satu peserta MeetUP yang menceritakan bahwa ia terinspirasi menjadi fotografer karena saya.

Benar-benar merasa recharged setelah Meet UP kemarin. Semoga bisa bertemu lagi di lain kesempatan :)

 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg